Di media sosial, beberapa tweet mendukung penampilan barunya, sementara yang lain mengatakan gaya rambut itu tidak cocok untuk pengantin pria dari keluarga kerajaan.
Rambut kuncir kuda mungkin tidak menimbulkan kehebohan di Barat, tetapi orang-orang di Jepang diharapkan mencerminkan status dan peran mereka melalui tindakan dan kata-kata mereka.
Orang-orang Jepang melihat kuncir kuda sebagai tanda bahwa Komuro tidak sesuai dengan harapan sosial, menurut Hitomi Tonomura, seorang profesor studi wanita dan gender di University of Michigan.
2. Mengaku Ditargetkan untuk Dibunuh, Eks Intel Arab Saudi Sebut Pangeran MBS Tak Punya Empati
Seorang mantan pejabat tinggi intelijen Saudi, Saad al-Jabri menuduh Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MBS) tidak punya empati dan merupakan ancaman.
Dia juga membuat permohonan publik kepada pemerintahan AS untuk membebaskan anak-anaknya yang dipenjara di Arab Saudi.
Dilansir Reuters, Jabri saat ini tinggal di pengasingan karena mengaku nyawanya menjadi target dari Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman (MBS).
Saad al-Jabri sebelumnya menjabat sebagai ajudan Pangeran Mohammed bin Nayef, yang digulingkan Pangeran MBS sebagai pewaris takhta dalam kudeta istana pada 2017.
MBS sekarang menjadi penguasa de facto Arab Saudi.
Baca juga: Kemenag: Sistem Umrah Satu Pintu untuk Bangun Kepercayaan Arab Saudi
Baca juga: Saudi-Iran Gelar Negosiasi Rahasia, Pangeran MBS Ingin Bersahabat dengan Teheran
Pada Agustus 2019, Jabri yang kini tinggal di Kanada, mengajukan gugatan di pengadilan AS yang menyeret nama Pangeran MBS.
Dalam gugatan tersebut, putra mahkota Saudi itu dikatakan mengirim Tiger Squad untuk membunuhnya pada Oktober 2018.
Namun rencana itu gagal karena agen perbatasan Kanada tidak mengizinkan mereka masuk.
Diketahui laporan pembunuhan berencana kepada Jabri terjadi beberapa hari setelah pembunuhan Jamal Khashoggi.