Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Di masa lampau, menikahi rakyat biasa merupakan hal yang dianggap tabu bagi para bangsawan.
Namun, di zaman modern ini pola pikir tersebut telah bergeser.
Inilah 5 bangsawan Asia yang bisa membuktikan bahwa 'kekuatan cinta' dapat mengorbankan segalanya, termasuk takhta.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (27/10/2021), Putri Mako dari Jepang telah menikahi laki-laki yang ia pacari sejak masa kuliah, Kei Komuro.
Kini ia tidak akan lagi dikenal sebagai seorang 'putri' di bawah hukum Jepang, karena anggota perempuan Kekaisaran Jepang harus kehilangan status kerajaan mereka setelah menikah dengan orang biasa.
Pasangan itu kali pertama kali mengumumkan pertunangan mereka 4 tahun lalu, namun kemudian menghadapi skandal yang muncul di tabloid negara itu terkait laporan bahwa keluarga Komura mengalami kesulitan keuangan.
Baca juga: Bangsawan Terpidana Mati Suap Sang Algojo: Jangan Ceroboh
Untuk meredam sentimen publik, pasangan tersebut pun menunda pernikahan mereka.
Komuro lalu meninggalkan Jepang untuk melanjutkan studi hukum di New York, Amerika Serikat (AS) pada 2018.
Sebagai anggota kerajaan yang akan hengkang, Mako berhak atas pembayaran tradisional sekitar 1,3 juta dolar AS, namun ia menolaknya.
Ini yang menunjukkan bahwa ia benar-benar melakukan semuanya untuk cinta.
Meskipun di zaman dahulu tabu bagi seorang bangsawan untuk menikahi orang biasa, namun saat ini hal itu jauh lebih dapat diterima.
Baca juga: Melihat Kembali Lemari Es Zaman Edo Jepang, Hanya Dimiliki Kalangan Bangsawan dan Raja
Seperti yang dilakukan Pangeran William dari Inggris yang menikah dengan Kate Middleton, begitu pula dengan Pangeran Harry yang menikahi aktris Meghan Markle.
Tradisi yang sebenarnya mereka lanjutkan dari ayah dan ibu mereka, Pangeran Charles dan Diana.
Para bangsawan Inggris bukan satu-satunya kalangan yang kerap memilih rakyat jelata sebagai pasangan, karena ada 5 penguasa Asia lainnya yang menikah di luar garis keturunan bangsawan.
1. TUNKU AMINAH SULTAN IBRAHIM
Putri Johor, Tunku Aminah Sultan Ibrahim menikah dengan Dennis Muhammad Abdullah pada 2017 lalu.
Suaminya, Dennis lahir di Belanda, namun pindah ke Asia Tenggara pada usia 20-an tahun untuk berkarier sebagai model.
Ia juga merupakan mantan Manajer Pemasaran klub sepak bola Singapura, Tampines Rovers.
Pasangan itu menikah setelah menjalin asmara selama 3 tahun, dan Dennis saat ini bekerja untuk sebuah perusahaan pengembangan properti di Johor, Malaysia.
Keduanya menyambut anak pertama mereka pada tahun lalu.
2. SULTAN ABDULLAH DARI PAHANG
Raja Malaysia saat ini menikahi istri keduanya, aktris keturunan Inggris-Malaysia Julia Rais pada 1991 silam.
Rais sempat terkenal karena mendominasi perfilman Malaysia di awal 1990-an.
Pasangan ini kemudian memiliki tiga putri, yakni Tengku Iman Afzan, Tengku Putri Ilyana dan Tengku Puteri Ilisha Ameera.
Namun, Rais tidak terlihat di depan umum selama bertahun-tahun, dan kabar yang beredar saat ini adalah ia saat ini tinggal di Inggris.
Sementara Sultan Abdullah menjalankan tugas kerajaan bersama istri pertamanya, Tunku Azizah Aminah.
3. PUTRI AYAKO
Putri Mako bukanlah anggota pertama keluarga Kerajaan Jepang yang melepaskan status kerajaannya.
Pada 2018, Putri Ayako, anak bungsu dari mendiang Pangeran Takamodo, sepupu Kaisar Akihito, menikah dengan Kei Moriya, seorang karyawan perusahaan pelayaran.
Ia melepaskan status kerajaannya dan diberi sejumlah uang sebesar 950.000 dolar AS oleh pemerintah Jepang untuk biaya hidupnya.
4. EMPEROR AKIHITO
Saat anggota perempuan dari keluarga Kerajaan Jepang kehilangan gelar mereka setelah menikah dengan orang biasa, aturan tersebut tidak berlaku untuk anggota laki-laki.
Faktanya, mantan Kaisar Akihito adalah putra mahkota pertama yang menikah dengan orang biasa setelah bertemu Michiko Shoda yang kini dikenal sebagai Permaisuri Michiko.
Kaisar Akihito pun turun takhta pada 2019 lalu.
5. ABDULLAH II BIN AL-HUSEIN
Raja Yordania bertemu Rania Al-Abdullah di sebuah pesta makan malam pada 1992 silam.
Setahun kemudian, pasangan itu menikah dan Rania kini menjadi Ratu Yordania.
Sebelum menikah, Ratu Rania bekerja di bagian pemasaran Citibank.
Ia kemudian mengambil pekerjaan di Apple di Amman, ibu kota negara itu dan kini menggunakan status kerajaannya untuk mengadvokasi pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan.