TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry disebut panik setelah mendengar kabar bahwa neneknya, Ratu Elizabeth II dilarikan ke rumah sakit bulan ini.
"Dia merasa tidak berdaya berada 5.000 mil jauhnya di Montecito, (California) dan dia (Harry) sering mengecek kondisi sang nenek," jelas seorang sumber orang dalam secara eksklusif kepada US Weekly, Rabu (27/10/2021).
Diketahui Harry, Duke of Sussex pindah ke AS bersama istrinya Meghan Markle pada Maret 2020 lalu.
Menurut sumber, hingga kini Harry masih "merasa bersalah tidak (sempat) mengucapkan selamat tinggal (secara langsung)" kepada kakeknya, Pangeran Philip.
Suami Ratu itu meninggal pada April 2021 lalu.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Batal Hadir di Konferensi Iklim Cop26 Glasgow, Hanya akan Kirim Pesan Video
Baca juga: Ratu Elizabeth II Dirawat Semalaman di Rumah Sakit, Sempat Batalkan Agenda
"(Dia) tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika hal yang sama terjadi dengan nenek tercintanya," kata sumber.
Lebih lanjut, orang dalam ini menjelaskan bahwa Harry berharap bisa pulang bersama Meghan untuk merayakan Natal di Inggris.
Pangeran Harry ingin mempertemukan putri keduanya, Lilibeth dan Archie dengan nenek buyut.
Ratu Elizabeth II (95) awal bulan ini membatalkan kunjungannya ke Irlandia Utara setelah dokter menyarankan untuk istirahat.
"Sang Ratu dengan enggan menerima saran medis untuk beristirahat selama beberapa hari ke depan," kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan pada 20 Oktober.
"Yang Mulia dalam semangat yang baik dan kecewa karena dia tidak lagi dapat mengunjungi Irlandia Utara, di mana dia seharusnya melakukan serangkaian pertemuan hari ini dan besok," jelas Istana lebih lanjut.
Sehari setelahnya, reporter kerajaan Omid Scobie mengungkapkan bahwa Ratu sempat dirawat di rumah sakit semalaman pada 20 Oktober.
Istana kemudian merilis pernyataan terkait laporan itu, menjelaskan bahwa Ratu diberi "nasihat medis untuk beristirahat selama beberapa hari".
Ratu juga dikatakan sedang menjalani pemeriksaan awal di rumah sakit.
Pemimpin monarki Inggris ini dilaporkan pulang ke Kastil Windsor pada 21 Oktober dan kembali bekerja satu pekan kemudian.
Sumber mengatakan kepada US Weekly, bahwa Ratu menyadari dirinya harus lebih santai dalam berkegiatan.
"Dia (Ratu) tidak mudah menyerah dan akan terus bekerja tetapi menyerahkan beberapa tugasnya kepada Pangeran Charles dan Pangeran William dan sedang mempersiapkan mereka untuk mengambil alih," ujar sumber.
Dalam kondisinya yang sakit, Ratu mendapat banyak dukungan dari keluarga kerajaan.
"Ratu mengatakan dia baik-baik saja, tetapi dia sudah mengatakan itu sebelumnya, jadi tentu saja mereka (keluarga) khawatir," jelas sumber ini.
Dilansir The Sun, sumber kerajaan mengklaim Ratu lelah karena jadwalnya yang padat dan kehidupan sosialnya yang sibuk.
Ratu Elizabeth II lahir pada 21 April 1926 dan kini telah berusia 95 tahun.
Baca juga: Harus Istirahat, Ratu Elizabeth II Lewatkan Ibadah Minggu di Gereja
Baca juga: Ratu Elizabeth II Tolak Gelar Oldie of the Year, Merasa Tak Memenuhi Kriteria
Dia naik takhta pada 6 Februari 1952 setelah ayahnya, Raja George VI meninggal dunia karena sakit.
Terhitung sejak saat itu, Ratu telah berkuasa selama 69 tahun.
Tahun 2021 ini adalah masa sulit bagi bangsawan Inggris, terutama saat Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth meninggal dunia di usia 99 tahun pada April.
Saat mengunjungi Skotlandia awal bulan ini, Ratu Elizabeth merenungkan kehidupan tanpa suaminya selama lebih dari 70 tahun.
"Saya telah berbicara sebelumnya tentang kasih sayang saya yang mendalam dan abadi untuk negara yang indah ini, dan tentang banyak kenangan indah yang selalu saya dan Pangeran Philip pegang selama waktu kami di sini," katanya pada 2 Oktober saat upacara pembukaan parlemen di Edinburgh, dikutip dari US Magazine.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)