Popularitas mereka meledak pada 2015 saat mereka mengunggah cover lagu karya Rage Against The Machine.
Setelah itu, mereka makin sering meng-cover lagu-lagu band idola mereka, seperti RHCP, Metallica, dan Slipknot.
Pada 2018, popularitas Voice of Baceprot membuat band itu berhasil menandatangani kontrak dengan agensi 'Amity Asia'.
Setelah itu, mereka merilis lagu perdana berjudul 'School Revolution' dengan bantuan produser Stephan Santoso. Setelah itu, mereka merilis sejumlah lagu berisi kritik sosial.
Mereka juga melebarkan sayap dan mulai manggung di berbagai daerah hingga ke luar negeri.
“Kita kan dari daerah. Bisa sampai dikenal ke mancanegara itu masih setengah mimpi,” ujar Firdda.
“Warga luar negeri dari Israel mereka bilang kita kecil, tapi pas menyanyi mendadak kita terlihat gede,” imbuhnya.
Selain tur keliling Eropa pada akhir 2021 ini, Voice of Baceprot juga akan tampil di Wacken Open Air, festival heavy metal Jerman pada 2022.
Wacken Open Air bukan festival sembarangan.
Festival itu menampilkan berbagai band populer, seperti Limp Bizkit, Judas Priest serta As I Lay Dying.
Tak cuma itu, Voice of Baceprot akan manggung bersama band idola mereka, Slipknot di festival itu.
Voice of Baceprot telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Di luar itu, mereka berharap dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia.
“Misi utama kita itu menginspirasi. Sekarang alhamdulillah sudah banyak juga yang mau belajar musik atau ngeband dan terinspirasi dari kita,” kata Firdda.
Tur Keliling Eropa