Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) RI dan Kementan Panama pada bulan Juli 2021 lalu telah membahas kemungkinan kerja sama antara Indonesia dan Panama.
Antara lain kerja sama dalam bidang kelapa sawit dan kopi.
Namun demikian, hingga saat ini Sukmo menyebut belum ada usulan dari pihak Panama terkait kerja sama yang diinginkan.
Baca juga: Di Surabaya, Mentan SYL Lepas Ekspor Olahan Singkong dan Kopi
Sukmo mengungkapkan, Panama saat ini menjadi salah satu eksportir minyak kelapa sawit sehingga diharapkan Panama ke depannya juga dapat menjadi anggota Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).
Dalam kunjungan ke perkebunan kopi Geisha, Elida Estate Coffee, Sukmo menjajaki kemungkinan kerja sama antara pengusaha Indonesia dan perusahaan Elida Estate Coffee.
"Saya mengajak Perusahaan Elida Estate Coffee, sebagai salah satu perusahaan terbesar produsen Kopi Geisha, untuk membuat semacam franchising kedai kopi yang dapat menjual kopi Geisha (Panama) dan kopi Luwak (Indonesia) antara pengusaha dari kedua kopi yang sudah sama-sama sangat terkenal di dunia ini," ujar Sukmo.
Sementara itu Rolando Vargas, Wakil Perusahaan Elida Estate Coffee, yang Istrinya pernah menjadi Dosen Bahasa Inggris di Universitas Andalas Padang 2013-2014, menyampaikan ide yang disampaikan Sukmo dan tim sangat menarik.
Sukmo mengatakan, Vargas akan menyampaikan dan membahas usulan KBRI Panama kepada Pemilik Perusahaan dan setuju untuk melakukan zoom conference sebagaimana diusulkan oleh Sukmo.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Melambung, Ekspor CPO Bakal Dihentikan
Sementara di akhir pertemuan, Sukmo memberikan hadiah Black Eye Balinese Wild Luwak Coffee kepada untuk dicoba.
Vargas pun mengapresiasi Kopi Luwak yang diberikan dan mengaku belum pernah merasakan Kopi Luwak sebelumnya.
"Dia juga berjanji untuk segera mengirimkan review oleh para cupper di perusahaan Elida Estate Coffee terkait rasa dari Balinese Wild Luwak Coffee dimaksud," ungkap Sukmo.
Selain menjajaki kerja sama, Sukmo dan rombongan menyempatkan diri memberikan bantuan kepada Panti Asuhan Comedor Santa Teresita yang dikelola oleh Pastur Laurentius I Ketut Dawio untuk membantu 50 anak-anak tidak mampu yang berusia antara 3-10 tahun.
Bantuan diterima oleh perwakilan pengurus panti dan anak asuh.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)