News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sehari setelah Perayaan Diwali, Delhi India Dipenuhi Kabut Asap, Indeks Kualitas Udara Mencapai 999

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi udara di Delhi, India. Sehari setelah perayaan Diwali, ibu kota India, Delhi dipenuhi kabut asap tebal yang berbahaya.

TRIBUNNEWS.COM - Sehari setelah perayaan Diwali, ibu kota India, Delhi dipenuhi kabut asap tebal yang dapat membahayakan kesehatan.

Kondisi itu diduga berasal banyaknya kembang api yang diledakkan di malam sebelumnya.

Dilansir Independent, Indeks Kualitas Udara (AQI) terbaca di angka maksimum 999 di beberapa tempat.

Sementara itu, tempat lainnya di sekitar Delhi berstatus "sangat buruk" atau "berbahaya", berdasarkan data real-time dari situs World Air Quality Project.

Sebaliknya, kota-kota besar di India selatan seperti Chennai dan Kochi berada di tingkat AQI 90 dan 50.

Batas aman yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia untuk konsentrasi PM2.5 (partikel kecil) adalah 25.

Tetapi tingkat PM2.5 di Delhi pada Jumat (5/11/2021) pagi 40 kali lipat lebih tinggi.

Baca juga: 5 FAKTA Covaxin, Vaksin Covid-19 dari India yang Baru Saja Disetujui WHO untuk Penggunaan Darurat

Baca juga: India Perpanjang Larangan Penerbangan Internasional Hingga 30 November Mendatang

penampakan kualitas udara di Delhi, India (Twitter ANI)

Di stadion sepak bola Jawaharlal Nehru di pusat Delhi, tingkat PM2.5 tercatat 999 mikrogram per meter kubik.

Partikel PM2.5 yang mematikan berdiameter kurang dari 2,5 mikron.

Partikel itu dapat menembus paru-paru dan masuk ke sistem darah, berpotensi menyebabkan penyakit kardiovaskular dan pernapasan termasuk kanker paru-paru.

Komplikasi langsung di antaranya batuk, kesulitan bernapas dan iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan.

Ahli lingkungan menyebutkan pembacaan AQI menunjukkan angka 999 karena alat pengukur kualitas udara tidak dapat merekam kualitas udara yang buruk lebih dari tiga digit.

Artinya, kondisi udara Delhi sebenarnya bisa lebih buruk.

"AQI di Delhi mencapai tingkat berbahaya, beberapa stasiun pemantauan mencatat 999, karena mereka tidak dapat mengukur lebih dari 3 digit. Peradaban yang merusak diri sendiri," tulis aktivis lingkungan Vimlendu Jha.

cuitan aktivis lingkungan (Screenshot Twitter)

"Pagi ini, kami berada di neraka ciptaan kami sendiri saat #CrackerBan mengepul dalam asap #AirPollution," kata jurnalis BBC Online Geeta Pandey, merujuk pada fakta bahwa kembang api Diwali secara resmi dilarang tahun ini oleh pemerintah Delhi.

cuitan Geeta Pandey (Screenshot Twitter)

Penampakan visul dari jalan-jalan Delhi pada Jumat pagi menunjukkan lapisan tebal kabut abu-abu kemerahan dengan visibilitas yang buruk.

Penampakan kabut asap tebal di Delhi (Screenshot Twitter ANI)

Beberapa warga mengeluh kesulitan bernapas, tenggorokan gatal, mata berair dan sakit kepala parah.

Banyak yang memutuskan untuk tidak keluar rumah untuk menghindari menghirup udara beracun.

keluhan netizen (Screenshot Twitter)

Tingkat polusi di Delhi sudah terbilang tidak sehat sepanjang minggu ini.

Status dari AQI terbaca "buruk" dan "sangat buruk".

Namun kali ini mencapai tingkat "parah" setelah banyak yang menggunakan kembang api untuk merayakan festival Hindu Diwali.

Ledakan keras terdengar sepanjang sore dan malam pada hari Kamis, serta Jumat pagi.

Perayaan dengan kembang api tetap dilakukan sejumlah warga meskipun ada peringatan dari para ahli.

Para ahli menyebut emisi dari kembang api, jika tidak dikendalikan, dapat memperburuk kabut asap yang sudah ada karena kondisi meteorologi yang tidak menguntungkan, termasuk angin lambat dan suhu di bawah normal.

Polusi udara musim dingin Delhi disebabkan oleh campuran faktor yang mencakup asap dari kebakaran pertanian di India utara, emisi kendaraan, pabrik industri, dan partikel debu dari kota yang terus-menerus dalam proses dan dalam konstruksi.

Tren dari beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa kondisi seperti itu akan terjadi beberapa minggu sebelum kabut asap menyebar, dan beberapa bulan sebelum AQI Delhi kembali masuk ke dalam kategori "baik".

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi, yang beberapa hari sebelumnya mengatakan kepada KTT iklim Cop26 di Glasgow bahwa India akan mencapai emisi nol karbon bersih pada tahun 2070, mengawasi Diwali dengan berkunung ke pangkalan militer tidak jauh dari perbatasan Pakistan di Nowshera, Jammu dan Kashmir.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini