News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Transgender Nur Sajat Dapat Suaka di Australia, Kepolisian Malaysia Masih Usahakan Ekstradisi

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nur Sajat. Kepolisian Malaysia bersikeras untuk mengekstradisi transgender Nur Sajat meski sang pengusaha kosmetik itu telah diberikan suaka di Australia.

TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Malaysia bersikeras untuk mengekstradisi transgender Nur Sajat meski sang pengusaha kosmetik itu telah diberikan suaka di Australia.

Dilansir Malay Mail, Direktur Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman, Komisaris Datuk Seri Abdul Jalil Hassan, dilaporkan mengatakan bahwa polisi belum diberi tahu secara resmi tentang statusnya di Australia.

"Secara formal kami masih belum menerima konfirmasi bahwa Nur Sajat berada di Australia, namun kami dapat melihatnya berdasarkan postingan media sosial baru-baru ini."

"Secara resmi, kami belum menerima konfirmasi dari kedutaan kami."

"Kami akan mencoba untuk mengekstradisi sesuai dengan hukum Australia," kata Jalil seperti dikutip dalam sebuah laporan oleh The Star.

Pejabat senior itu juga mengungkapkan bagaimana penyelidikan masih berlangsung atas tuduhan pelecehan terhadap Nur Sajat oleh otoritas agama Selangor selama penangkapannya awal tahun ini.

Baca juga: Terancam Ditangkap, Selebriti Transgender Malaysia Nur Sajat Melarikan Diri dan Sekarang Berada di Australia

Baca juga: Transgender Nur Sajat Tinggal di Australia, Menag Malaysia: Kami akan Beri Konseling Jika Ia Kembali

"Kami akan menyelidiki masalah ini dari semua sudut," katanya.

Ia juga mendesak Nur Sajat untuk kembali ke rumah atas kemauannya sendiri, mengatakan ini dapat membantu penyelidikan polisi atas tuduhan pelecehannya.

Memulai Hidup Baru di Australia

Pertengahan Oktober lalu, Nur Sajat diketahui berada di Australia dan berniat memulai hidup baru di sana.

Dikutip dari The Star, melalui TikTok-nya, Nur Sajat mengaku berada di Canterbury, pinggiran kota yang berjarak 12 km dari Sydney.

Menurut Nur Sajat, dia memilih pindah ke Australia karena negara itu menerimanya.

Baca juga: Polisi Minta Bantuan Keluarga untuk Bujuk Nur Sajat agar Pulang ke Malaysia

Baca juga: 7 FAKTA Nur Sajat, Transgender sekaligus Pengusaha Kosmetik Malaysia yang Sempat Ditahan di Thailand

Nur Sajat (Free Malaysia Today/Instagram)

Ia juga membantah melarikan diri dari pihak berwenang di Malaysia.

"Saya tidak melarikan diri. Saya bermigrasi," ujarnya.

"Selama ini saya diam karena saya ingin membuka toko baru di lokasi baru, dan terima kasih atas dukungannya."

Nur Sajat juga meminta netizen untuk tidak menghakiminya terkait agamanya.

"Jika saya masih Muslim, biarkan saya dengan cara saya sendiri, dan Anda mengikuti cara Anda sendiri."

"Jangan menghakimi saya."

"Kami saling menghormati. "

"Juga berhenti lah menyebut saya pendosa... Terima kasih, saya menghargai semua saran Anda."

Diberitakan sebelumnya, Nur Sajat dilaporkan ditahan oleh pihak berwenang Thailand pada 8 September lalu karena memiliki paspor yang tidak valid.

Dia kemudian didenda dan diyakini mencari perlindungan di bawah Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).

Kasus Nur Sajat

Nur Sajat, yang memiliki nama lahir Muhammad Sajjad Kamaruz Zaman, tengah dicari oleh Departemen Agama Islam Selangor, Malaysia.

Ia tidak hadir di pengadilan untuk menjawab tuduhan berpenampilan sebagai seorang wanita pada acara keagamaan tahun 2018 lalu.

Ia menghadapi hukuman tiga tahun penjara jika terbukti bersalah.

Multi-etnis Malaysia menjalankan sistem hukum jalur ganda.

Baca juga: Peneliti Thailand Mengembangkan Tes Covid-19 Melalui Keringat Ketiak

Baca juga: Kesepakatan Pemerintah Malaysia dengan Oposisi: Tak Ada Pembubaran Parlemen sebelum Akhir Juli 2022

Ada pengadilan syariah untuk menangani beberapa kasus untuk warga Muslim, menurut The Straits Times.

Pengadilan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada 23 Februari setelah pengusaha kosmetik itu tidak hadir atas kasus yang disebutkan.

Sejak itu, Nur Sajat diyakini telah melarikan diri dari Malaysia dan bersembunyi.

Nur Sajat (The Star)

Pada bulan April, inspektur jenderal polisi saat itu Tan Sri Abdul Hamid Bador mendesak Nur Sajat untuk keluar dari persembunyiannya.

Abdul Hamid mengatakan keputusannya untuk melarikan diri dari Malaysia "aneh" karena dia tidak menghadapi tuntutan serius.

Ia mengatakan polisi sebelumnya berhasil menemukan Nur Sajat.

Tetapi, mereka tidak dapat menangkapnya karena berbagai tantangan seperti adanya lorong tersembunyi yang melintasi perbatasan negara.

Baca juga: Thailand Pertimbangkan Deportasi Transgender Nur Sajat ke Malaysia

Baca juga: Paspor Tak Valid, Transgender Malaysia Nur Sajat Ditahan di Thailand, Polisi Cari Cara Memulangkan

Nur Sajat berada di bawah pengawasan ketat otoritas Malaysia sejak 2016, di mana saat itu dia mengumumkan secara terbuka bahwa dirinya seorang wanita.

Sejak itu, Sajat kerap menerima ancaman cyberbullying dan bahkan ancaman kematian.

Nasibnya sebagai trans pun sering diberitakan oleh media internasional.

Nur Sajat (via Murai)

Aktivis membela Sajat dengan hashtag #LeaveSajatAlone dan #FreeSajat

gerakan #LeaveSajatAlone (Screenshot Twitter)

Penangkapan Sajat di Thailand Sepetember lalu telah memicu gerakan #LeaveSajatAlone dan #FreeSajat.

Di Twitter, artis satir politik Fahmi Reza dan aktivis hak asasi manusia Michelle Yesudas secara terbuka menyerukan pihak berwenang untuk #LeaveSajatAlone.

Sebuah cuitan oleh Marina Mahathir mendapat lebih dari 1.700 likes saat itu.

cuitan Marina Mahathir (Screenshot Twitter)

Putri mantan perdana menteri itu mengatakan dia berharap pihak berwenang Malaysia berupaya keras untuk menemukan putri Indira Gandhi atau pemodal buronan Low Taek Jho saja.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya seputar Nur Sajat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini