Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Fumio Kishida dan perwakilan Komeito Natsuo Yamaguchi bertemu dan secara resmi sepakat untuk menetapkan batas "pendapatan tahunan keluarga sebesar 9,6 juta yen setahun" untuk tunjangan yang setara dengan 100.000 yen bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun, sebagai subsidi kepada anak-anak dalam kaitan antisipasi corona dan membantu perekonomian keluarganya.
Komeito menanggapi wawancara setelah pertemuan pemimpin partai Natsuo Yamaguchi dengan PM Jepang Kishida.
"Kami telah sepakat untuk menetapkan batas pendapatan 9,6 juta yen / per tahun bagi satu keluarga. Kami telah memutuskan bahwa itu tidak akan mengarah ke divisi besar karena dapat menutupi sebagian besar dari mereka," papar Ketua Komeito Yamagucgi.
Perdana Menteri Kishida dan perwakilan Komeito Yamaguchi bertemu dan secara resmi sepakat untuk menetapkan batas pendapatan sebesar 9,6 juta yen per tahun yang diwajibkan oleh Partai Demokrat Liberal (LDP) untuk tunjangan yang setara dengan 100.000 yen bagi mereka yang berusia sampai dengan 18 tahun.
Komeito meminta tunjangan tunai yang seragam, tetapi setelah pertemuan, Yamaguchi menjelaskan bahwa hampir 90% rumah tangga sasaran dapat tercakup dan tunjangan dapat segera diberikan dengan menggunakan sistem tunjangan anak.
Selain itu, mengenai pemberian "poin minor" kepada pemegang kartu My Number, sebesar 5000 yen untuk mereka yang baru memperoleh kartu. Lalu 7500 yen untuk mereka yang mengajukan untuk digunakan sebagai kartu asuransi kesehatan.
Demikian pula menggunakan kartu MyNumber sebagai Deposito dan rekening tabungan akan mendapat subsidi 7.500 yen . Total menjadi 20.000 yen kepada pemegang kartu MyNumber.
Kartu MyNumber nantinya akan diupayakan akan dapat juga menjadi SIM (surat ijin mengemudi) di Jepang serta dapat menjadi kartu kredit pula.