Baca juga: Dua Perempuan Aktivis Greta Thunberg dan Malala Yousafzai Bertemu Pertama Kali di Inggris
Malala Fund, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh Malala dan ayahnya pada tahun 2013 untuk mengadvokasi pendidikan anak perempuan, juga mengirimkan ucapan selamat kepada pengantin baru tersebut.
"Kami tidak menangis. Anda yang menangis—Oke, kami menangis," cuit organisasi itu.
Dilansir USA Today, Malala adalah pemenang termuda Hadiah Nobel Perdamaian di tahun 2014 atas kerja kerasnya melindungi anak-anak dari perbudakan, ekstremisme, dan pekerja anak.
Di negara asalnya, Pakistan, Malala blak-blakan bersikeras bahwa anak perempuan memiliki hak atas pendidikan.
Pada usia 15 tahun, dia ditembak di kepala oleh seorang pria bersenjata Taliban saat mengendarai bus sekolah.
Untuknya ia bisa pulih dan terus berjuang melawan penindasan anak perempuan di seluruh dunia.
Baca juga: LSM Sebut Taliban Punya Daftar Sasaran untuk Komunitas LGBT di Afghanistan
Baca juga: WHO dan UNICEF Gelar Vaksinasi Polio Pertama Sejak Taliban Berkuasa di Afghanistan
Pada bulan Juli lalu, Malala berbicara kepada Vogue Inggris.
Ia menceritakan seputar keraguannya seputar pernikahan.
Malala menyebut dirinya tidak mengerti mengapa orang harus menikah.
"Jika Anda ingin memiliki seseorang dalam hidup Anda, mengapa Anda harus menandatangani surat nikah, mengapa tidak menjadi kemitraan saja?" ujarnya.
"Bahkan sampai tahun kedua saya di universitas ... Saya hanya berpikir, 'Saya tidak akan pernah menikah, tidak akan pernah punya anak - saya hanya akan melakukan pekerjaan saya'."