Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai Februari 2022, pemerintah telah memutuskan untuk meningkatkan pendapatan orang-orang yang bekerja di bidang seperti keperawatan, perawatan jangka panjang, dan pengasuhan anak sekitar 3 persen setiap bulan.
"Kami telah memutuskan untuk memasukkan langkah-langkah yang diperlukan untuk langkah-langkah ekonomi baru yang akan dirangkum minggu depan," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (12/11/2021).
Sebagai bagian dari kebijakan distribusi, pemerintah sedang membahas peningkatan pendapatan masyarakat yang bekerja di bidang keperawatan, perawatan jangka panjang, dan pengasuhan anak, yang berada di garda terdepan dalam menanggapi penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua serta virus corona.
"Sejauh ini, kami telah memutuskan untuk menaikkan jumlah bulanan pendapatan sekitar 3 persen Februari tahun depan, dan akan mencakup langkah-langkah yang diperlukan untuk langkah-langkah ekonomi baru yang akan dirangkum pada tanggal 19 minggu depan," ujarnya.
Baca juga: UKM Jepang Bakal Dapat Lagi Subsidi Hingga 2,5 Juta Yen
Secara khusus, perawat yang bekerja di institusi medis di mana pusat perawatan kritis berada tambahan biaya 12.000 yen per bulan.
Dan pekerja perawatan bersertifikat dan guru pembibitan akan bertambah dengan biaya 9.000 yen per bulan, serta guru taman kanak-kanak akan bertambah pula pendapatannya.
Untuk alasan ini, pemerintah akan memasukkan pengeluaran yang diperlukan dari Februari hingga September 2022 sebagai subsidi dan hibah dalam anggaran tambahan untuk tahun ini, dan biaya pengobatan dan biaya perawatan untuk Oktober tahun depan dan setelahnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.