Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Renho politikus Jepang dari partai politik Demokratik Konstitusional hingga saat ini masih memiliki dua kewarganegaraan.
Renho dikenal sebagai politikus yang vokal di sidang-sidang parlemen.
Menurut hukum kewarganegaraan Jepang, jika menjadi warga negara ganda sebelum mencapai usia 20 tahun, masih diperkenankan.
Namun setelah usia 22 tahun, diminta untuk memilih salah satu kewarganegaraan.
"Renho tetap berkewarganegaraan ganda dan dikritik keras oleh opini publik. Namun, kasus ini agak istimewa. Anggota parlemen adalah profesi yang membutuhkan kepatuhan hukum, dan penjelasan serta alasannya telah berubah."
"Tiga perubahan telah menyebabkan ketidakpercayaan terhadap pemilih. Padahal, undang-undang kewarganegaraan Jepang tidak mengatur hukuman kewarganegaraan ganda dan diposisikan sebagai kewajiban untuk melakukan upaya," tulis Daily Shincho, Minggu (14/11/2021) berdasarkan wawancara dengan pengacara Jepang.
Federasi Asosiasi Pengacara Jepang (Federasi Asosiasi Pengacara Jepang) tanggal 24 September 2021 mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah, mengatakan bahwa orang-orang dengan kewarganegaraan Jepang dan Taiwan tidak dapat secara efektif memilih kewarganegaraan Taiwan.
Baca juga: Kapan Program GoToTravel Dimulai Lagi di Jepang?
Rekomendasi tersebut menyatakan bahwa beberapa orang yang terdaftar di Jepang dan Taiwan tidak boleh diminta untuk "pemilihan kewarganegaraan" berdasarkan Undang-Undang Kewarganegaraan.
Dia juga mengatakan jika dia tidak membuat "pernyataan pemilihan" kewarganegaraan Jepang, dia harus diberitahu bahwa tidak akan melanggar hukum.
Hal ini ditegaskan federasi tersebut dalam jumpa pers 29 September 2021.
Renhō Murata kelahiran 28 November 1967, umumnya dikenal secara mononim sebagai Renhō adalah seorang jurnalis dan politikus Taiwan Jepang yang menjadi anggota Majelis Tinggi Jepang di Parlemen Jepang.
Ia sempat menjadi anggota dari Kabinet Noda dan menjabat sebagai Menteri untuk Revitalisasi Pemerintahan saat itu.
Bernama lahir Hsieh Lien-fang (謝 蓮舫 Sha Renhō) di Tokyo dari ayah warga negara Taiwan dan ibu warga Jepang, Renho menempuh pendidikan di Aoyama Gakuin di Tokyo dari taman kanak-kanak sampai universitas.
Suaminya, Murata Nobuyuki, adalah seorang jurnalis dan dosen tamu di beberapa universitas. Pada 1997, ia melahirkan anak kembar.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.