News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Topik Inti Pertemuan Virtual Joe Biden dan Xi Jinping: Membahas Taiwan, HAM, hingga Perdagangan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan puncak virtual dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, 15 November 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan virtual pada hari Senin (15/11/2021), yang bertujuan untuk menstabilkan hubungan antara dua negara.

Setelah bertukar salam dengan ramah, kedua pemimpin itu kemudian membahas sejumlah isu.

Beijing menggambarkan diskusi itu "terus terang dan konstruktif".

Diskusi berlangsung selama tiga jam dengan tujuan yang lebih luas untuk menghindari konflik antara dua ekonomi teratas dunia itu.

Mengutip AFP, berikut adalah empat masalah utama yang dibahas maupun yang tidak dibahas.

1. Taiwan

Topik "diskusi yang diperpanjang", menurut pejabat AS, adalah Taiwan, wilayah demokrasi dengan pemerintahan sendiri.

Biden mengatakan AS sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, merujuk pada peningkatan kekuatan militer dan ancaman verbal China.

Kombinasi gambar file ini menunjukkan Presiden AS Joe Biden (kiri) berbicara di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Washington, DC pada 2 Juni 2021; dan Presiden China Xi Jinping berbicara setibanya di bandara internasional Makau pada 18 Desember 2019. (MANDEL NGAN, Anthony WALLACE / AFP)

Gedung Putih juga menegaskan kembali kebijakan lama AS yang tidak mengakui kemerdekaan Taiwan tetapi mendukung pertahanan pulau itu.

Namun, Xi mencela upaya Taiwan untuk meningkatkan dukungan di antara politisi AS dan membandingkan "mendorong kemerdekaan" dengan "bermain dengan api".

"Jika pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan' memprovokasi kami, memaksa kami atau bahkan melewati garis merah, kami tidak punya pilihan selain mengambil tindakan tegas," kata Xi.

Kementerian luar negeri China menegaskan pada hari Selasa bahwa mereka "tidak memiliki ruang untuk kompromi" pada masalah Taiwan.

Itu berarti tidak ada resolusi untuk masalah itu.

Posisi fundamental kedua belah pihak di Taiwan masih dalam konflik serius, kata Shi Yinhong, direktur Pusat Studi Amerika Universitas Renmin dan penasihat pemerintah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini