Dia menghasilkan lebih dari 200 juta yen setahun, dan uang penghindaran pajak mobil mewah. Saat itu, jus acai MonaVie menjadi topik hangat ketika sang idola memperkenalkannya di blog.”
Dalam beberapa tahun terakhir, Tamai telah mengembangkan metode multi-bisnis menggunakan mata uang virtual sebagai alat.
"Saya lega bahwa dividen ditampilkan di situs khusus, tetapi saya tidak dapat menarik uang dari sekitar November tahun lalu," kata komplain investor warga Jepang, salah satu anggotanya.
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo memulai penyelidikan. Musim semi ini, menggeledah rumah Tamai.
Polisi menyita uang tunai ratusan juta yen.
"Ini adalah drama penangkapan yang cukup besar di Jepang," kata sumber itu.
Namun, dikatakan bahwa mata uang virtual yang dikumpulkan bocor, dan pengembalian uang kepada investor berada dalam situasi yang sulit. Begitulah alasan Tamai.
Baca juga: Mengintip Aktivitas di PLTN Fukushima Jepang Pasca Ledakan 10 Tahun Lalu
Tamai memiliki kehidupan yang mencolok di SNS-nya, bepergian ke dan dari resor di seluruh dunia ke Dubai, Hawaii, dan Israel.
Dia memposting, "Saya harus lulus dari bekerja lebih awal dan bebas!"
Namun untuk sementara, Tamai akan menjalani kehidupan penebusan dosa-dosanya, bertentangan dengan kebebasannya di tahanan kepolisian Jepang.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.