TRIBUNNEWS.COM, NAJRAN - Koalisi pimpinan Saudi Arabia mengumumkan mereka telah mencegat drone bunuh diri yang berusaha menyerang Bandara Domestik Najran di Arab Saudi selatan.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh Saudi Press Agency, dikutip Southfront.org Mingu (21/11/2021), koalisi mengatakan puing-puing pesawat nirawak yang dihancurkan jatuh di atas distrik perumahan al-Arisa di kota terdekat Najran.
Saudi menuduh drone itu diterbangkan kelompok Houthi Yaman. Di media sosial, para aktivis Saudi berbagi rekaman video pencegatan itu.
Drone yang bunuh diri itu kemungkinan ditembak jatuh jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Saudi dengan rudal udara ke udara.
Baca juga: AS Jual Rudal US$ 650 Juta ke Arab Saudi, Upaya Mencegat Serangan Udara Houthi
Baca juga: Dua Rudal Pasukan Houthi Hantam Target di Provinsi Marib Yaman
Baca juga: PBB Jatuhkan Sanksi kepada 3 Militan Houthi atas Serangan Marib dan Arab Saudi
Koalisi yang dipimpin Saudi mengklaim pesawat tak berawak itu diluncurkan kelompok Houthi (Ansar Allah) dari Bandara Internasional Sanaa. Kelompok Yaman belum mengklaim bertanggung jawab.
“Pelanggaran Houthi merusak kebijakan pengekangan dan upaya untuk solusi politik … Opsi pencegahan ada di meja,” demikian bunyi pernyataan koalisi.
Sehari sebelumnya, Houthi melakukan serangan besar-besaran dengan 14 drone bunuh diri ke sasaran di Arab Saudi barat, tengah dan selatan. Serangan itu diberi nama sandi Operation Deterrent Balance 8.
Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman memperingatkan koalisi pimpinan Saudi awal pekan ini serangan udara yang intens di Yaman akan memiliki "konsekuensi serius".
Pada 20 November, pasukan yang didukung Saudi memulai operasi militer untuk mengusir kelompok Houthi (Ansar Allah) dari Provinsi Shabwah, Yaman tengah.
Houthi memasuki bagian barat provinsi sekitar dua bulan lalu saat melakukan fase pertama Operasi Musim Semi Kemenangan.
Pada bulan Oktober, kelompok Yaman mengkonfirmasi para pejuangnya telah menguasai distrik Usaylan, Bayhan dan Ain.
Kemajuan Houthi di Shabwa hanya dimaksudkan untuk mendukung serangan mereka yang sedang berlangsung di provinsi tetangga, Ma'rib.
Kelompok tersebut saat ini tidak berencana untuk mengambil alih Shabwa. Kelompok Houthi Yaman memperoleh dukungan politik maupun militer dari Iran.
Masih belum jelas apakah koalisi yang dipimpin Saudi akan mendukung operasi baru proksinya di Shabwah.
Target pertama pasukan yang didukung Saudi dilaporkan adalah Bayhan, yang terletak di selatan Usaylan dan di timur Ain.
Operasi itu jelas dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan pada Houthi untuk memaksa mereka menghentikan serangan mereka di Ma'rib.
Dalam beberapa minggu terakhir, Houthi membuat keuntungan signifikan di selatan kota Ma'rib. Pasukan mereka saat ini terletak kurang dari 40 kilometer dari kota.
Awal bulan ini, koalisi pimpinan Saudi menarik proksinya dari provinsi barat al-Hudaydah dalam upaya untuk memperkuat kota Ma'rib.(Tribunnews.com/Southfront.org/xna)