Ada sejumlah artis besar lain yang dijadwalkan mengisi acara tersebut.
"Jika Anda menolak menjadi pion MBS, pesan Anda akan keras dan jelas: Saya tidak tampil untuk diktator. Saya memilih keadilan dan kebebasan daripada uang," tulis Cengiz, menggunakan inisial putra mahkota.
Desakan juga disampaikan kelompok HAM terkait hal ini.
"Arab Saudi memiliki sejarah menggunakan selebriti dan acara internasional untuk membelokkan pengawasan dari pelanggaran," kata Human Rights Watch pada Rabu.
Kelompok advokasi mendesak para artis, termasuk rapper A$AP Rocky, DJ David Guetta dan Tiesto dan penyanyi Jason Derulo, untuk tidak tampil.
Khashoggi adalah wartawan, penulis, dan seorang kolumnis.
Pria kelahiran Arab Saudi ini telah menjadi warga AS dan aktif menulis di kolom opini Washington Post serta kerap mengritik Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran MBS.
Menurut sumber Wikipedia, Khashoggi sempat ditahan di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 dan diyakini mendapat siksaan hingga dibunuh di sana.
Adapun pembunuhan itu dilakukan sebuah tim berjumlah 15 orang yang diterbangkan dari Arab Saudi.
Penyiksaannya direkam, jenazahnya dimutilasi, dan dibawa keluar secara diam-diam.
Baca juga: Pasukan Saudi Cegat dan Hancurkan Drone Bunuh Diri Houthi Yaman
Baca juga: Eks Intel Sebut Pangeran MBS Pernah Berniat Membunuh Raja Abdullah dengan Cincin Beracun dari Rusia
Pada 19 Oktober 2018, pemerintah Saudi mengakui bahwa Khashoggi tewas di dalam konsulat dan mengklaim terjadi pertikaian berujung kematian.
Investigasi PBB menetapkan bahwa Khashoggi dihabisi sebuah regu dalam tindakan pembunuhan di luar hukum yang direncanakan dan disetujui negara.
Badan-badan intelijen AS secara terpisah menentukan tingkat kepastian menengah hingga tinggi bahwa pembunuhan itu diperintahkan oleh Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)