TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Korea Selatan, Chun Doo-hwan meninggal dunia di usia 90 tahun pada Selasa (23/11/2021).
Chun Doo-hwan adalah Presiden Korea Selatan pada tahun 1980-1988.
Ia memerintah setelah merebut kekuasaan dalam kudeta militer pada 1979 yang memicu protes demokrasi besar-besaran.
Dilansir dari Korea Herald, Chun menderita multiple myeloma, sejenis kanker darah.
Dia meninggal pada pukul 8:40 pagi di rumahnya di Yeonhui-dong, Seodaemun-gu, Seoul.
Baca juga: Boeing 737 MAX Kembali Diizinkan Terbang di Korea Selatan, Bagaimana dengan Indonesia?
Baca juga: Presiden Xi Jinping Kepada ASEAN: China Tidak Mencari Hegemoni Apalagi Menggertak Negara Kecil
Profil Chun Doo-hwan
Chun Doo Hwan lahir di Hapcheon, Provinsi Gyeongsang Selatan, pada tahun 1931.
Dia lulus dari Sekolah Menengah Teknik dan Akademi Angkatan Darat Daegu ke-11.
Kemudian dilatih di Amerika Serikat, yang mengkhususkan diri dalam taktik gerilya dan perang psikologis.
Chun menjabat sebagai Wakil Kepala Kantor Keamanan Cheong Wa Dae, Komandan Komando Keamanan Angkatan Bersenjata, Kepala ke-10 Departemen Intelijen Pusat, Ketua tetap Dewan Legislatif Keamanan Nasional dan Kepala Angkatan Darat.
Dia mengambil alih kekuasaan melalui kudeta militer pada tahun 1979, dan memerintahkan tindakan keras berdarah selama Pemberontakan Demokrat Gwangju pada tahun 1980 yang menyebabkan ratusan pengunjuk rasa pro-demokrasi tewas.
Ia menjabat sebagai Presiden hingga awal 1988.
Setelah pensiun, Chun dan rekannya Roh Tae-woo ditangkap pada 1995 atas tuduhan menerima suap dari pengusaha saat menjabat.
Mereka juga dinyatakan bersalah atas pemberontakan dan pengkhianatan yang berasal dari kudeta Chun dan pembantaian 1980.