News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Baru Beberapa Jam Dipilih Jadi Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson Mengundurkan Diri

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri terpilih Swedia Magdalena Andersson berpidato pada konferensi pers setelah pemungutan suara anggaran di parlemen Swedia pada 24 November 2021. - Perdana Menteri terpilih Swedia Magdalena Andersson mengajukan pengunduran dirinya hanya beberapa jam setelah pengangkatannya oleh parlemen, setelah anggarannya gagal disahkan dan Partai Hijau meninggalkan pemerintahan koalisi. (Photo by various sources / AFP) / Sweden OUT

TRIBUNNEWS.COM - Perdana menteri wanita pertama Swedia, Magdalena Andersson, mengundurkan diri setelah beberapa jam dipilih.

Dilansir dari BBC, Magdalena Andersson, diumumkan sebagai pemimpin pada hari Rabu (24/11/2021).

Namun, dia mengundurkan diri setelah mitra koalisinya mundur dari pemerintah dan anggarannya gagal disahkan.

Sebaliknya, parlemen memilih anggaran yang disusun oleh oposisi yang mencakup sayap kanan anti-imigran.

"Saya telah mengatakan kepada pembicara bahwa saya ingin mengundurkan diri," kata Andersson kepada wartawan.

Baca juga: Berita Foto : PM Perempuan Pertama Swedia Mengundurkan Diri Setelah Terpilih

Baca juga: Siswa dan Guru Myanmar Boikot Sekolah: Takut Diserang Militer dan Tuntut Reformasi Sistem Pendidikan

Mitra koalisinya, Partai Hijau mengatakan tidak dapat menerima anggaran yang dirancang untuk pertama kalinya dengan sayap kanan.

Andersson mengatakan dia berharap dapat mencoba menjadi perdana menteri lagi sebagai pemimpin pemerintahan partai tunggal.

"Ada praktik konstitusional bahwa pemerintah koalisi harus mengundurkan diri ketika satu partai mundur," kata Sosial Demokrat itu.

"Saya tidak ingin memimpin pemerintahan yang legitimasinya dipertanyakan," imbuhnya.

Ketua parlemen mengatakan dia akan menghubungi para pemimpin partai untuk langkah selanjutnya.

Seratus tahun setelah perempuan Swedia diberi suara, pemimpin Sosial Demokrat berusia 54 tahun itu mendapat tepuk tangan meriah dari beberapa bagian parlemen, atau Riksdag.

Pemilihannya sebagai kepala pemerintahan minoritas mengikuti kesepakatan 11 jam dengan partai oposisi Kiri, dengan imbalan pensiun yang lebih tinggi bagi banyak orang Swedia.

Dia juga mendapatkan dukungan dari mitra koalisi Partai Hijau.

Dari 349 anggota Riksdag, 174 menentangnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini