News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pfizer Tuntut Karyawan yang Curi Dokumen Vaksin Covid-19, Diduga Ribuan File Diambil

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi botol dengan stiker Vaksin Covid-19 terpasang dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AS Pfizer, (17 November 2020). Pfizer secara tajam meningkatkan proyeksi pendapatan 2021 terkait dengan vaksin Covid-19 pada 28 Juli 2021, memperkirakan pengiriman 500 juta dosis lebih banyak dibandingkan dengan harapan sebelumnya. Pembuat obat AS, yang telah bermitra dengan BioNTech Jerman pada vaksin, memperkirakan pengiriman 2,1 miliar dosis, menghasilkan penjualan $33,5 miliar. Perkiraan Mei perusahaan adalah untuk $26 miliar dalam penjualan. Pfizer juga mengangkat prospek laba setahun penuh. (JUSTIN TALLIS / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan pembuat vaksin Covid-19, Pfizer mengajukan tuntutan kepada mantan karyawannya yang diduga membocorkan dokumen rahasia terkait vaksin corona.

Pengaduan itu diajukan di Pengadilan Federal San Diego pada Selasa (23/11/2021).

Dilansir Forbes, karyawan itu adalah Chun Xiao Li yang menjabat sebagai direktur asosiasi statistik Pfizer. 

Xiao Li disebut mengunggah lebih dari 12.000 file rahasia ke gadget pribadinya dari laptop perusahaan tanpa izin.

Pfizer yakin Li ditawari pekerjaan di perusahaan biofarmasi saingannya, Xencor Inc.

Baca juga: Pfizer Minta Regulator AS Izinkan Penggunaan Obat Oral COVID-19

Baca juga: Pfizer Akan Jual 10 Juta Dosis Obat Anti-Virus Oral ke Pemerintah AS, Tapi Ada Syaratnya

Seseorang menerima vaksin virus corona (COVID-19) Pfizer-BioNTech di situs pop-up #VAXTOSCHOOL di Life of Hope Center, NYC pada 21 Oktober 2021. (Michael M. Santiago / Getty Images via AFP)

Pfizer juga mengklaim Li memiliki laptop berisi dokumen "yang berpotensi terkait dengan berbagai vaksin Pfizer, obat-obatan, dan inovasi lainnya."

Perusahaan farmasi yang berbasis di New York ini secara spesifik mengeluhkan adanya informasi terkait vaksin Covid-19 dan antibodi monoklonal yang diduga dimiliki Li.

Selain itu, Li juga dituding berusaha menyesatkan dengan memberikan laptop "umpan" ketika pihak perusahaan mengkonfrontasinya soal masalah ini.

Dilaporkan Reuters, seorang hakim memerintahkan pemblokiran sementara untuk Li sehingga dia tidak bisa menggunakan salah satu rahasia dagang Pfizer.

"Seandainya Li meninggalkan Pfizer dengan terhormat, dia tidak akan disebutkan namanya dalam Pengaduan ini."

"Tapi dia membuat pilihan yang berbeda," tulis Pfizer.

Dalam pengaduannya itu, Pfizer juga mengklaim banyak perusahaan pesaing yang mencoba merekrut karyawannya.

Hal ini paling banyak terjadi di tahun 2021.

Chun Xiao Li, lapor Reuters, disebut mengundurkan diri setelah 15 tahun bekerja di perusahaan ini. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini