TRIBUNEWS.COM - Wanita Afghanistan yang sempat viral karena tampil di cover majalah National Geographic tahun 1985 lalu kini sudah dievakuasi ke Italia.
Dikenal dengan sebutan "Afghan Girl" dengan ciri khas matanya yang berwarna hijau, Sharbat Gula berusia 12 tahun saat sosoknya dipotret.
Dilansir The Independent, pemerintah Italia mengurus keberangkatan Sharbat setelah ia meminta bantuan agar bisa tinggalkan Afghanistan.
Italia adalah salah satu dari beberapa negara Barat yang menerbangkan ratusan warga Afghanistan keluar dari negara itu setelah penarikan pasukan AS dan pengambilalihan Taliban pada Agustus.
Roma mengatakan pihaknya mengatur perjalanan Sharbat ke Italia sebagai bagian dari program untuk mendukung warga Afghanistan.
Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan kedatangan Sharbat di Roma, Kamis (25/11/2021), kantor Perdana Menteri Mario Draghi mengatakan foto fenomenal Sharbat "melambangkan perubahan dan sejarah konflik yang dialami Afghanistan dan rakyatnya pada saat itu."
Baca juga: Demo Pengungsi asal Afghanistan di Batam Diwarnai Percekcokan
Baca juga: Seorang Ayah di Afghanistan Terpaksa Nikahkan Putrinya yang Masih di Bawah Umur untuk Lunasi Utang
Sharbat mendapatkan ketenaran global pada tahun 1984 sebagai seorang gadis pengungsi Afghanistan.
Seorang fotografer perang bernama Steve McCurry mengambil fotonya, dengan mata hijau yang tajam, yang kemudian menghiasi sampul National Geographic.
Kala itu, McCurry tidak tahu siapa gadis yang dipotretnya.
Identitas Sharbat baru ditemukan pada tahun 2002 ketika McCurry kembali ke wilayah tersebut dan melacaknya.
Pada tahun 2014, Sharbat ditemukan tinggal secara illegal di Pakistan.
Pihak berwenang menuduhnya membeli kartu identitas Pakistan palsu dan memerintahkan untuk mendeportasinya.
Ibu empat anak yang sekarang berusia 48 tahun itu juga dijatuhi hukuman 15 hari penjara dan denda 110.000 rupee Pakistan, Daily Mail melaporkan.
Baca juga: Taliban Larang Wanita Tampil dalam Drama TV Afghanistan
Baca juga: Pengungsi Afghanistan Bertahan di Depan Kantor UNHCR Medan
Sharbat dan keempat anaknya lalu diserahkan kepada pihak berwenang Afghanistan di perbatasan Torkham, sekitar 37 mil barat laut Peshawar, Pakistan.
Ia tampak tidak bahagia sebelum dideportasi, menurut dua petugas bea cukai di tempat kejadian.
Ia menoleh sekali ke belakang untuk melihat kembali ke Pakistan, rumahnya selama bertahun-tahun.
Namun Sharbat menggumamkan harapan baik untuk orang-orang Pakistan.
Dari sana Sharbat dan anak-anaknya diterbangkan ke Kabul di mana Presiden Ashraf Ghani dan istrinya Rula menjadi tuan rumah resepsinya di istana presiden serta menyerahkan kunci apartemen barunya.
Baca juga: Taliban Klaim akan Bangun Pabrik Pengolahan Ganja, hingga Sebut soal Investasi Rp 6 Triliun
Baca juga: UEA Kejar Kesepakatan dengan Taliban untuk Kelola Bandara Kabul, Bersaing dengan Qatar
"Sebagai seorang anak, dia merebut hati jutaan orang karena menjadi simbol perpindahan," kata Ghani tentang Sharbat saat itu.
"Keindahan yang luar biasa, energi luar biasa yang dia proyeksikan dari wajahnya memikat hati dan menjadi salah satu foto paling terkenal pada 1980-an dan hingga 1990-an."
"Merupakan hak istimewa bagi saya untuk menyambutnya."
"Kami bangga melihat dia hidup dengan bermartabat dan aman di tanah kelahirannya."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)