News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria Guatemala Masuk AS Menumpang Mesin Roda Pesawat, Bertahan Hampir 3 Jam

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria Guatemala mengejutkan kru pesawat American Airlines lantaran ditemukan menumpang di kompartmen roda pendaratan pesawat.

"Bisakah Anda membayangkan tekanan angin seperti itu?" kata Vasquez.

Insiden ini mengingatkan situasi ketika militer AS mengevakuasi warga Afghanistan pada Agustus lalu.

Ratusan warga sipil yang ingin keluar dari Afghanistan berusaha berpegangan pada pesawat yang akan berangkat.

Tubuh manusia ditemukan di lubang roda pesawat kargo C-17 yang mendarat di Qatar setelah meninggalkan bandara internasional di Kabul.

Otoritas Penerbangan Federal mengatakan kepada afiliasi NBC lokal bahwa "per Februari 2021, 129 orang telah berusaha untuk bersembunyi di roda atau area lain dari pesawat komersial di seluruh dunia sejak 1947."

"Dari jumlah tersebut, 100 orang – sekitar 78 persen – meninggal karena cedera atau paparan selama penerbangan," jelasnya.

Dalam satu insiden serupa pada April 2014, seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang melarikan diri dari rumah selamat lima jam di dalam kompartemen roda sebuah pesawat jet saat terbang dari California ke Hawaii.

Baca juga: Berita Foto : Kapal Migran Dicegat di Selat Inggris Yang Berbahaya

Baca juga: Berharap Tuntutannya Diproses UNHCR, Imigran Afghanistan: Kami Ini Manusia, Kami Punya Kehidupan

Dalam beberapa tahun terakhir, Guatemala menjadi salah satu sumber utama migran tidak berdokumen yang datang ke AS melalui perbatasan selatan.

Guatemala adalah sumber migran terbesar pada 2019.

Saat itu orang-orang melarikan diri dari situasi korupsi, kemiskinan, dan kekerasan pemerintah di sana.

Tahun ini, Meksiko telah menjadi satu-satunya negara asal paling umum bagi para migran di perbatasan selatan, diikuti oleh Honduras, Guatemala dan El Salvador, menurut Pew Research Centre.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini