TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, negaranya akan memasuki sistem hidup dengan Covid-19 akhir pekan ini meskipun varian Omicron menjadi ancaman baru kesehatan dunia.
Ia mengatakan, tidak ada kasus varian Omicron di Selandia Baru pada tahap ini.
Tetapi, katanya, situasi global yang berkembang menunjukkan mengapa pendekatan yang hati-hati diperlukan di perbatasan.
"Omicron adalah pengingat akan risiko yang masih ada di perbatasan kita," kata Ardern pada konferensi pers, Senin (29/11/2021).
Selandia Baru memiliki beberapa kontrol perbatasan terberat di dunia.
Baca juga: Upaya Pencegahan Virus Omicron, Berikut Aturan Terbaru Perjalanan Internasional
Baca juga: Selandia Baru Lockdown setelah Muncul 1 Kasus Baru, PM Ardern: Jadi Kesempatan Hentikan Varian Delta
Negara ini berencana untuk menutup perbatasan bagi sebagian besar pelancong internasional selama lima bulan ke depan.
Selandia Baru juga memberlakukan sejumlah pembatasan baru bagi pelancong dari sembilan negara Afrika selatan pada akhir pekan.
Pemerintah mengumumkan bahwa hanya warga negara dari negara-negara ini yang dapat melakukan perjalanan ke Selandia Baru dan harus tinggal di karantina negara selama 14 hari.
Ardern mengatakan masih banyak bukti yang perlu dikumpulkan untuk mengetahui dampak varian Omicron.
"Ini mungkin berdampak pada vaksin kami, tetapi mungkin tidak. Mungkin lebih parah atau mungkin lebih ringan daripada Delta ... kami tidak tahu," kata Ardern.
Baca juga: Selandia Baru akan Dibuka Kembali, Pengunjung yang Divaksinasi Penuh Dapat Masuk April 2022
Baca juga: Selandia Baru Berlakukan Hidup Baru Dengan Covid-19, Korsel Lakukan Pendidikan Tatap Muka Penuh
Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield mengatakan pihak berwenang sedang melihat apakah lebih banyak yang perlu dilakukan di perbatasan untuk menjauhkan Omicron.
"Ini benar-benar hanya ingin mencegahnya (Omicron) sementara kami mempelajari lebih lanjut tentangnya," kata Bloomfield kepada wartawan pada konferensi pers.
Selandia Baru beralih ke sistem kehidupan baru mulai Jumat.
Sistem ini membagi wilayah menjadi tiga yaitu merah, oranye, atau hijau tergantung pada tingkat keterpaparan mereka terhadap Covid-19 dan tingkat vaksinasi.