Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bandara internasional Jepang seperti Narita, khususnya terminal kedatangan sampai dengan kemarin masih ramai.
Tetapi hari ini (30/11/2021) ketika diberlakukan larangan masuk orang asing, langsung sepi.
Ketika infeksi strain mutan baru dari virus corona baru "strain Omicron" menyebar dengan cepat di dunia, langkah-langkah untuk melarang semua orang asing memasuki Jepang pada prinsipnya dimulai pada tanggal 30 November ini.
Lobi kedatangan penerbangan internasional di Bandara Narita, di mana banyak orang asing biasanya terlihat, dan stasiun inspeksi karantina untuk imigran kini terlihat sepi.
Hanya ada beberapa penumpang yang turun pada penerbangan internasional yang tiba, dan para imigran perlahan menuju gerbang kedatangan.
Seorang pria Jepang (34) yang bekerja di sebuah pabrik di prefektur Tochigi yang kembali dari Thailand berkata, "Saya pikir tidak dapat dihindari bahwa orang asing dilarang memasuki negara itu. Saya menunjukkan ekspresi yang saya lakukan. Orang asing yang naik pesawat kemarin malam (29/11/2021) yang berangkat dari lokasi sebelum tengah malam tiba pagi ini pula."
Seorang wanita Thailand (31) yang memiliki Zairyu Card berkata, "Saya telah bekerja di Jepang selama sekitar tiga tahun. Saya senang saya bisa memasuki negara ini kembali," papar sang wanita.
Mengenai tindakan perbatasan untuk Corona baru, pemerintah telah secara signifikan melonggarkan pembatasan imigrasi bagi orang asing yang berkunjung untuk bisnis atau belajar di luar negeri pada tanggal 8 November dan pada tanggal 26 November jumlah maksimum imigran termasuk orang Jepang yang kembali menjadi 5000 orang yang semula 3500 orang.
Kini dengan aturan baru sejak kemarin diumumkan, mulai Rabu besok (1/12/2021) hanya 3500 orang saja yang boleh masuk Jepang per hari.
Yang boleh masuk Jepang hanya warga Jepang dan pemilik Zairyu Card dan akan kena karantina 14 hari serta 10 hari bagi warga Jepang.
Menarik diskusi larangan masuknya warga asing saat ini bersama grup pecinta Jepang silakan gabung gratis lewat email: info@tribun.in