News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Lagi Jadi Kepala Negara, Ratu Elizabeth Beri Selamat pada Barbados yang Kini Jadi Republik

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratu Elizabeth ambil bagian dalam pameran sains virtual

TRIBUNNEWS.COM - Ratu Elizabeth II mengucapkan selamat atas perubahan Barbados menjadi negara republik yang diresmikan pada Senin (29/11/2021).

Barbados, negara kepulauan di wilayah Karibia ini melepas statusnya sebagai Persemakmuran Inggris sekaligus mencopot Ratu Inggris sebagai kepala negaranya.

Dilansir The Guardian, Pangeran Charles tiba di Barbados pada Minggu (28/11/2021) untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Sandra Mason.

Sandra Mason menggantikan Ratu sebagai Presiden pertama Barbados.

Dalam sebuah pesannya kepada Mason, Ratu Elizabeth berharap rakyat Barbados bahagia, damai, dan sejahtera di masa depan.

Baca juga: POPULER Internasional: Kecanggihan Ponsel Ratu Elizabeth | Cerita Wanita Korban KDRT Menolak Cerai

Baca juga: PROFIL dan Fakta-fakta Dame Sandra Mason, Wanita yang Terpilih sebagai Presiden Pertama Barbados

Foto ini diambil pada 12 Oktober 2021, memperlihatkan Ratu Inggris Elizabeth II setelah menghadiri Layanan Thanksgiving untuk menandai Centenary of the Royal British Legion di Westminster Abbey di London pada 12 Oktober 2021. Ratu Inggris Elizabeth II telah membatalkan kehadirannya di konferensi iklim PBB COP26 di Glasgow minggu depan menyusul saran dokter untuk "beristirahat", Istana Buckingham mengatakan pada 26 Oktober 2021. Pengumuman itu datang kurang dari seminggu setelah penguasa berusia 95 tahun itu menghabiskan malam di rumah sakit. (Frank Augstein / POOL / AFP)

"Pada kesempatan penting ini dan pengangkatan Anda sebagai presiden pertama Barbados, saya mengucapkan selamat kepada Anda dan semua orang Barbados," ujar Ratu.

"Saya pertama kali mengunjungi negara Anda yang indah pada malam kemerdekaan pada awal tahun 1966, dan saya sangat senang bahwa putra saya bersama Anda hari ini."

"Sejak itu, orang-orang Barbados memiliki tempat khusus di hati saya; ini adalah negara yang benar-benar bangga dengan budayanya yang semarak, kecakapan olahraganya, dan keindahan alamnya, yang menarik pengunjung dari seluruh dunia, termasuk banyak orang dari Inggris."

Ratu membeberkan hubungan baik yang dijalin antara Inggris dengan Barbados.

Dia juga mengapresiasi negara kepulauan ini yang tetap membina hubungan dengan Inggris meskipun keluar dari Persemakmuran (The Commonwealth).

"Saat Anda merayakan hari penting ini, saya mengirimi Anda dan semua orang Barbados harapan baik saya yang terhangat untuk kebahagiaan, kedamaian, dan kemakmuran Anda di masa depan. Elizabeth R," tutup Ratu dalam ucapan selamatnya.

Pangeran Charles berkunjung ke Barbados untuk menegaskan sejarah panjang hubungan Inggris dengan negara Karibia ini.

Charles menyampaikan pidatonya tepat saat Barbados memperingati 55 tahun kemerdekaan dari Inggris.

Sebelumnya, Ratu Elizabeth II juga digulingkan oleh Mauritius pada 1992 dari jabatannya sebagai kepala negara.

Sama dengan Barbados, Mauritius memproklamirkan diri sebagai negara republik.

Sejarah Penjajahan Barbados

Wilayah Barbados belum dihuni orang saat Inggris pertama kali datang dan menetap pada 1627.

Kapten John Powell mendarat di pulau ini pada 1625 dan mendeklarasikan Barbados sebagai jajahan Inggris.

Selang dua tahun setelahnya, kakaknya yakni Henry Powell mendarat dengan 80 pemukim dan 10 budak.

Rombongan yang dibawa John ini mendirikan pemukiman Eropa pertamanya di Barbados di wilayah Jamestown yang kini dikenal sebagai Holetown.

Para penjajah membuka banyak lahan untuk ditanami tembakau, kapas, hingga tebu.

Karena permintaan gula yang tinggi, banyak budak dari benua Afrika dibawa ke pulau ini untuk dipekerjakan di ladang gula.

Tepi laut Speightstown, Paroki Santo Petrus, Barbados, Hindia Barat, Karibia, Amerika Tengah (Richard Cummins / Robert Harding Heritage / robertharding via AFP)

Baca juga: Kecanggihan Ponsel Anti-Hacker Milik Ratu Elizabeth, Dibuat Badan Intel hingga Dua Kontak Spesial

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Populer di Karibia, English Harbour hingga Little Bristol di Barbados

Barbados menerima 600.000 budak dari Afrika antara tahun 1627 dan 1833.

Dilansir Kompas, seiring berjalannya waktu, Barbados menjadi pusat budak Afrika di Inggris karena bisnis gula tersebut.

Perdagangan itu dilarang pada tahun 1807 dan emansipasi terakhir budak di Barbados terjadi selama awal periode tahun 1833.

Pada 30 November 1966, Barbados menjadi negara merdeka dan wilayah Persemakmuran dengan raja Inggris sebagai kepala negara turun-temurun.

(Tribunnews.com/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini