Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Federasi Serikat Pekerja Jepang (Rengo), secara resmi memutuskan untuk menuntut kenaikan upah total sekitar 4 persen kepada Perusahaan, dalam pertempuran musim semi tahun depan, yang setara dengan kenaikan gaji reguler dan gaji dasar.
Rengo adalah organisasi pusat serikat pekerja dengan sekitar 7 juta anggota dipimpin pertama kali oleh wanita, Tomoko Yoshino.
Sebuah komite pusat diadakan di Kota Urayasu, Prefektur Chiba, Kamis (2/12/2021) dan perwakilan serikat pekerja prefektur berpartisipasi.
"Upah Jepang hampir tidak meningkat dan berada di posisi yang rendah di antara negara-negara maju, sehingga sulit untuk mengatakan bahwa distribusi yang tepat telah dilakukan kepada para pekerja. Kita harus bersedia untuk berinvestasi, dan semua serikat pekerja harus berjuang untuk menaikkan upah," kata Ketua Rengo, Tomoko Yoshino.
Kemudian, pendapat dipertukarkan pada kebijakan pertempuran musim semi tahun depan, dan setelah mengamankan kenaikan gaji reguler sesuai dengan usia dan masa kerja, upah akan dinaikkan serta disepakati sekitar 4 persen secara total sebagai porsi yang setara dengan "dasar" untuk menaikkan gaji pokok.
"Kami secara resmi telah memutuskan kebijakan yang diperlukan," kata Yoshino.
Menurut Rengo, permintaan "base up" akan menjadi tahun ke-9 berturut-turut.
Baca juga: Mulai April 2022 Ketua Asosiasi Perbankan Jepang akan Dipimpin Junichi Hanzawa
Selain itu, tenaga kerja dan manajemen dapat membuat kesepakatan, dan tujuannya adalah untuk menaikkan "upah minimum di dalam perusahaan" yang berlaku untuk semua karyawan yang bekerja di tempat kerja yang sama menjadi 1.150 yen atau lebih per jam.
Berdasarkan kebijakan ini, serikat pekerja yang tergabung dalam "Rengo" seharusnya mengajukan permohonan kepada manajemen akhir Februari 2022.
Rengo telah menetapkan kebijakan untuk menuntut kenaikan upah sekitar 4 persen dalam pertempuran musim semi ini, tetapi tingkat kenaikan upah rata-rata serikat pekerja yang berafiliasi adalah 1,78 persen, turun di bawah 2 persen untuk tahun kedua berturut-turut.
"Dalam pertempuran musim semi berikutnya, fokusnya adalah pada apakah kita dapat memperluas aliran distribusi keuntungan perusahaan sebagai upah kepada pekerja," kata Yoshino.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.