News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Workshop ICAPP, Anggota Fraksi PDIP Dukung Capai Emisi Net Zero 2050-2060 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Workshop terkait perubahan iklim bertema 'The Role of Political Parties in Asia to Achieving Net Zero' yang difasilitasi The International Conference of the Asian Political Parties (ICAPP) digelar Rabu (8/12/2021) kemarin.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Workshop terkait perubahan iklim bertema 'The Role of Political Parties in Asia to Achieving Net Zero' yang difasilitasi The International Conference of the Asian Political Parties (ICAPP) digelar Rabu (8/12/2021) kemarin.

Dilaksanakan dengan tujuan sebagai bentuk follow up dari negara-negara Asia setelah pertemuan COP26, workshop ini diikuti sebanyak 27 narasumber yang berasal dari partai politik pendukung pemerintah (The Ruling Party) negara-negara Asia dan organisasi internasional.

Acara dibuka workshop bertema 'mengkatalisasi kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk mencapai net zero' dengan keynote speaker H.E. Ban Ki Moon, yang merupakan Presiden Majelis dan Ketua Global Green Growth Institute (GGGI) sekaligus Sekretaris Jenderal ke-8 dari PBB.

Kemudian pada sesi kedua yang bertema 'Meningkatkan Respons Partai Politik di kawasan Asia dan Global Untuk Mencapai Net Zero', Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Mercy Chriesty Barends menyampaikan 7 point penting sebagai follow up pasca COP26 di Glasgow untuk menegaskan posisi Indonesia dan kawasan Asia dalam upaya akselerasi pencapaian target Net Zero.

Baca juga: Indonesia Perlu Biaya Rp 3.500 Triliun untuk Turunkan Emisi di Sektor Energi

Poin pertama, pandemi Covid-19 telah memberi dampak multidimensi, baik bidang ekonomi maupun sosial, dan setiap negara di kawasan Asia telah menerapkan seperangkat kebijakan pemulihan ekonomi domestik lewat fiskal rescue dan recovery spending policies yang besar.

"Sesungguhnya, pemulihan ekonomi nasional maupun kawasan Regional Asia akibat Pandemi Covid-19 dapat menjadi peluang emas untuk mendorong pemulihan ekonomi secara komprehensif sekaligus memperkuat pembangunan hijau untuk mencapai target Net Zero. Oleh karena itu, Asian Comprehensive Recovery Framework harus segera disiapkan dan dilaksanakan di kawasan Asia," ujar Mercy yang mewakili PDI Perjuangan, dalam keterangannya yang telah dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (9/12/2021).

Poin kedua, kata dia, COP26 memiliki empat agenda utama berfokus pada langkah perubahan komitmen pengurangan emisi yang lebih ambisius; memperkuat mitigasi dan adaptasi pengurangan emisi; aliran pendanaan untuk aksi iklim; dan meningkatkan kerjasama internasional dalam transisi energi dan transportasi ramah lingkungan.

Baca juga: Sumber Utama Emisi Dunia 80 Persen dari Sektor Energi dan Industri

Untuk itu, negara-negara Asia diharapkan dapat meningkatkan pemenuhan target NDC dan Strategi Jangka Panjang yang terukur untuk mencapai penurunan panas bumi pada titik 1,5°C.

Poin ketiga, Mercy mengatakan pada fase persiapan menuju COP26, masing-masing negara Asia telah menegaskan kembali target NDC-nya.

Bahkan beberapa negara menetapkan secara lebih ambisius, termasuk menyiapkan roadmap net zero secara komprehensif baik aspek mitigasi, adaptasi maupun ketahanan atas dampak perubahan iklim global.

Akan tetapi, selama COP26, negara-negara dikawasan Asia menyatakan janji mereka pada tingkatan yang berbeda-beda.

Lima janji tersebut yaitu: (1) Penghapusan Penggunaan Batubara, (2) Pengurangan Metana, (3) Interkoneksi Jaringan Listrik Berbasis Energi Baru Terbarukan, (4) Efisiensi Produk dan (5) Target Net Zero.

"Indonesia menyatakan komitmennya pada 4 hal diatas, pengecualian untuk interkoneksi jaringan listrik berbasis EBT karena sementara dalam fase transisi energi dan khusus untuk Penghapusan Penggunaan Batubara dimana 1 (satu) bagian artikel belum bisa dipenuhi yakni penghentian ijin operasi PLTD berbasis energi batubara karena sejumlah PLTU basis kontraknya masih sementara berjalan."

"Selain itu, semua artikel terkait Penghapusan Penggunaan Batubara akan dipenuhi oleh Indonesia. Meskipun formasi komitmen negara-negara Asia yang berbeda-beda saat COP26, namun ada semangat optimistik untuk mencapai net zero melalui komitmen yang kuat dan kolaborasi inklusif antar negara secara berkelanjutan," katanya. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini