News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pakar Afrika Selatan: Kasus Covid-19 Varian Omicron Melonjak, Namun Yang Dirawat Inap Tidak Banyak

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa melambai tangan dalam kunjungan resmi ke Senegal, sebagai bagian dari tur Afrika Barat, 7 Desember 2021. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dinyatakan positif Covid-19 pada 12 Desember 2021

TRIBUNNEWS.COM – Pakar Penyakit Menular Afrika Selatan, Michelle Groome, mengatakan bahwa ada indikasi bahwa virus Corona varian Omicron lebih cepat menular dari varian Delta.

Namun Groome juga melihat bahwa varian ini tidak menyebabkan tingkat kematian akibat Covid-19 yang tinggi di Afrika Selatan, yang kini dalam gelombang keempat penularan Covid-19.

“Mulai terlihat sedikit peningkatan kematian secara nasional, namun tingkat ini sangat jauh lebih rendah, bahkan pada tahap awal dari gelombang kedua dan ketiga Covid-19,” ujar Groome dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD), Jumat (17/12/2021).

Pada hari Rabu (15/12/2021), Afrika Selatan mencatat jumlah infeksi tertinggi yang pernah terjadi di negara itu selama pandemi akibat penyebaran cepat Omicron.

Namun, "Rawat inap tidak meningkat pada tingkat yang dramatis," katanya dalam konferensi pers, seperti dilansir dari Al Arabiya.

Baca juga: Dokter di Afrika Selatan Ungkap Gejala Tak Biasa Covid-19 Varian Omicron yang Muncul saat Malam Hari

Baca juga: Dokter Afrika Selatan Melihat Covid-19 Varian Omicron Memiliki Gejala Lebih Ringan daripada Delta

“Kami mulai melihat beberapa peningkatan, tetapi peningkatan kematian yang relatif kecil,” tambahnya.

Wassila Jassat, juga dari NICD, mengatakan jumlah orang yang membutuhkan oksigen pun lebih rendah dibandingkan dengan periode gelombang sebelumnya.

"Pasien yang dirawat untuk jangka waktu yang lebih pendek," katanya.

Namun Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla mengingatkan bahwa data itu bukan berarti varian Omicron kurang virulen, melainkan vaksin yang mencegah penyakit serius.

“Mungkin karena cakupan vaksin yang signifikan, terutama di kalangan orang tua,” katanya.

Baca juga: Ilmuwan Afrika yang Pertama Kali Temukan Varian Omicron Sedih Lihat Reaksi Dunia, Merasa Tidak Adil

Baca juga: Omicron Picu Gelombang Baru Pandemi, Afrika Selatan Siapkan Rumah Sakit

Disebutkan, sekitar 31 persen populasi divaksinasi lengkap, tetapi jumlahnya meningkat menjadi 66 persen untuk orang di atas 60 tahun. Orang tua paling berisiko mengalami gejala serius.

Varian Omicron yang sangat bermutasi pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan Botswana bulan lalu, memicu kepanikan global atas kekhawatiran bahwa itu lebih menular daripada varian lainnya.

Para ilmuwan tetap tidak yakin seberapa berbahayanya Omicron.

Tetapi data awal menunjukkan bahwa Omicron bisa lebih resisten terhadap vaksin dan lebih mudah menular daripada varian Delta.

Di Amerika Serikat, jumlah rata-rata kasus harian Covid-19 telah meningkat 30 persen dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa Positif Covid-19, Varian Omicron?

Baca juga: Update Covid-19 Global 4 Desember 2021: Afrika Selatan Sudah Catat 3.004.203 Infeksi

Pada 1 Desember, hitungan harian adalah 86.000, dan pada 14 Desember angkanya melonjak hingga 117.000. (Tribunnews.com/Alarabiya/Aljazeera/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini