Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pria berusia 50-an di Uruma, yang bekerja untuk Kamp militer AS Hansen, terinfeksi virus corona baru "strain Omicron". Kemungkinan klaster tentara AS juga terinfeksi Omicron.
"Ini adalah konfirmasi pertama di Prefektur Okinawa. Pria itu tidak memiliki riwayat perjalanan, kami berpikir bahwa sangat mungkin dia terinfeksi di pangkalan AS di Okinawa," ungkap Gubernur Okinawa Jepang, Tamaki Denny saat konferensi pers luar biasa, Jumat (17/12/2021).
Di sisi lain, di pangkalan Hansen, sekelompok 99 Marinir AS yang datang dari Amerika Serikat pada awal Desember dikonfirmasi pada hari yang sama.
Mereka melakukan pesta kedatangan dan kemungkinan besar terjadi klaster infeksi.
Militer AS belum mengungkapkan jenis strain mutan. Prefektur meminta pihak AS untuk analisis genom awal.
Pejabat prefektur itu mengatakan, "Ada kemungkinan bahwa ada penyebaran yang didapat dari komunitas (strain Omicron) di pangkalan."
Seorang pria berusia 50-an memiliki gejala pada tanggal 12 Desember, menjalani tes PCR pada tanggal 13 Desember, dan didiagnosis positif pada tanggal 14 Desember 2021.
Baca juga: Ahli Jepang Pastikan Kebakaran Klinik di Osaka Sengaja Dibakar Pakai Bensin
Spesimen dikirim ke Institut Kesehatan dan Lingkungan Prefektur pada tanggal 15 Desember, dan infeksi strain Omicron dikonfirmasi pada tanggal 17 Desember.
Saat ini pria tersebut diisolasi di kamar pribadi rumah sakit di luar pangkalan.
"Ada 10 kontak dekat, dan kami melanjutkan penyelidikan," tambahnya.
Selain itu, reaksi positif diperoleh pada wanita berusia 50-an yang melakukan kontak dengan pejabat Camp Hansen.
Dan pria berusia 60-an tahun yang melakukan kontak dengan wanita, dan pihak Pemda Okinawa melanjutkan pengujian dengan mempertimbangkan kemungkinan infeksi strain Omicron.
Hasil tes akan keluar pada hari ini.
Korps Marinir AS memberi tahu prefektur bahwa sistem perlindungan kesehatan telah ditingkatkan dari tanggal 17 Desember setelah infeksi 99 anggota dikonfirmasi di Hansen terduga gejala corona.