TRIBUNNEWS.COM - Puluhan ribu orang mengungsi setelah banjir besar melanda Malaysia.
Lebih dari 21.000 orang yang terkena dampak banjir terparah Malaysia berlindung di pusat-pusat bantuan pada Minggu (19/12/2021), kebanyakan berasal dari Selangor.
Ini menjadi banjir terparah Malaysia dalam beberapa tahun terakhir.
Melansir CNA, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengumumkan pemerintah akan mengalokasikan RM100 juta untuk perbaikan rumah dan infrastruktur.
Pemerintah juga akan memberikan bantuan keuangan kepada rumah tangga yang terkena dampak banjir.
Baca juga: Banjir di Kepulauan Mentawai Surut, Para Pengungsi Pulang ke Rumah
Baca juga: Sebanyak 247 Kepala Keluarga di Kabupaten Pasaman Barat Terdampak Banjir
Dalam sebuah unggahan Facebook, Perdana Menteri mengatakan telah mengarahkan semua kementerian untuk sesegera mungkin melakukan upaya dalam membantu operasi banjir terutama di daerah yang terkena dampak parah.
Berbagi video kunjungannya ke pusat bantuan, Ismail mengatakan dia telah mengunjungi beberapa pusat untuk memastikan kondisi aman para korban.
Setidaknya 15.000 orang di Selangor telah dievakuasi ke lebih dari 100 pusat bantuan.
Ismail mengatakan, curah hujan selama satu hari terakhir setara dengan total curah hujan dalam sebulan dalam kondisi normal.
Upaya penyelamatan masih berlangsung bagi mereka yang terjebak di dalam kendaraan dan di luar rumah.
Sementara bagi warga yang terjebak di dalam rumah telah dievakuasi.
Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan, akan menyediakan dokter dan perawat di semua pusat bantuan dengan masker wajah, pembersih dan obat-obatan, dan melakukan tes Covid-19 untuk memastikan korban banjir terlindungi dari infeksi.
Lebih dari 66.000 personel dari polisi, tentara, dan pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu menyelamatkan orang-orang yang terdampar oleh air banjir dan membawa mereka ke tempat penampungan Sabtu (18/12/2021), malam.
Sekitar 9.800 orang berada di 155 pusat bantuan di wilayah Pahang, di mana hujan terus menerus mengancam akan menyebabkan beberapa sungai di negara bagian itu meluap.