TRIBUNNEWS.COM - China memerintahkan penguncian/lockdown kepada 13 juta orang di kota Xi'an, beberapa minggu sebelum negara itu menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin.
Kebijakan yang dikeluarkan menyusul lonjakan kasus infeksi Covid ini lantas memicu panic buying.
Melansir Ap News, media pemerintah melaporkan bahwa pejabat memerintahkan penduduk untuk tinggal di rumah, kecuali ada alasan mendesak untuk keluar.
Baca juga: Staf Khusus BPIP Ajak Masyarakat Tingkatkan Solidaritas Kemanusiaan Tangani Omicron
Baca juga: Misbakhun: Vaksinasi Kalahkan Pandemi dan Dorong Kebangkitan UMKM
Pihak berwenang juga menangguhkan semua moda-transportasi ke dan dari kota yang memiliki kasus-kasus khusus.
Satu orang dari setiap rumah tangga akan diizinkan keluar setiap dua hari untuk membeli kebutuhan rumah tangga, kata perintah itu.
Aturan ini mulai berlaku pada Rabu (22/12/2021), tanpa kabar kapan akan dicabut.
Tidak ada kabar apakah virus itu adalah varian Omicron yang baru melonjak atau Delta.
Baca juga: 208 Orang Tewas Akibat Topan Rai di Filipina, Badai Kini Mengarah ke Vietnam dan China
Baca juga: Aksi Jual Imbas Larangan Perdagangan Kripto di China Mereda, Harga Bitcoin ke Level 49.000 Dolar AS
China mencatat hanya tujuh kasus omicron - empat di pusat manufaktur selatan Gangzhou, dua di kota selatan Changsha dan satu di pelabuhan utara Tianjin.
Xi'an pada hari Kamis melaporkan 63 kasus yang ditularkan secara lokal selama 24 jam sebelumnya, mendorong total kota menjadi setidaknya 211 selama seminggu terakhir.
Xi'an adalah ibu kota provinsi Shaanxi, terkenal dengan peninggalan kekaisarannya, serta pusat industri utama.
China juga telah menghadapi wabah besar di beberapa kota di provinsi timur Zhejiang dekat Shanghai.
Pembatasan Xi'an adalah beberapa aturan yang paling keras sejak China memberlakukan penguncian ketat pada lebih dari 11 juta orang di dalam dan sekitar pusat kota Wuhan pada 2020 lalu.
China telah melaporkan 4.636 kematian di antara total 100.644 kasus COVID-19.
Berita lain terkait dengan Omicron
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)