TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah pohon natal di beberapa negara, awalnya diarak keliling untuk iklan drama kisah Alkitab.
Pohon cemara secara tradisional telah digunakan untuk merayakan festival musim dingin bagi umat pagan dan Kristen selama ribuan tahun.
Umat pagan menggunakan cabang-cabang pohon cemara untuk menghias rumah mereka selama titik balik matahari musim dingin, seolah-olah musim semi sudah datang.
Di sisi lain, Bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk menghias kuil mereka di festival Saturnalia.
Baca juga: Fakta Menarik Lagu O Holy Night yang Jarang Diketahui Orang, Melegenda di Hari Natal
Namun, tradisi mereka sangat berbeda dengan yang masyarakat anggap sebagai pohon Natal sekarang.
Dikutip dari whychristmas.com, pohon cemara mulai digunakan sekitar seribu tahun yang lalu di Eropa Utara.
Awal mula pohon Natal digunakan
Pohon Natal mungkin awalnya disebut sebagai 'Pohon Surga' (cabang atau bingkai kayu yang dihias dengan apel).
Dulu, pohon tersebut digunakan dalam acara Misteri Jerman abad pertengahan atau Drama Keajaiban yang dimainkan di depan gereja selama Adven dan pada Malam Natal.
Dalam kalender orang-orang kudus gereja awal, 24 Desember adalah hari Adam dan Hawa.
Pohon Natal sering diarak keliling kota sebelum pertunjukan dimulai, sebagai cara untuk mengiklankan drama tersebut.
Drama itu menceritakan kisah-kisah Alkitab kepada orang-orang yang tidak bisa membaca.
Pohon Natal yang kita jumpai saat ini, dimulai sekitar akhir 1400-an hingga 1500-an.
Penggunaan pohon Natal pertama sempat menjadi perdebatan