Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kantor Kejaksaan Distrik Tokyo mendakwa Kiyohiko Toyama (52), mantan Wakil Menteri Keuangan dan mantan anggota DPR dari Partai Komeito, bersalah karena dicurigai melanggar Undang-Undang Bisnis Pinjaman Uang.
"Toyama dicurigai telah menjadi calo bagi 100 kali peminjaman uang ke Japan Finance Corporation (JFC) dan setiap kali pinjaman ke luar dia mendapat komisi sekitar 1 juta yen," ungkap sebuah sumber yang ditulis Daily Shincho, Rabu (29/12/2021).
Tuduhannya adalah bahwa Toyama terlibat dalam mediasi tidak terdaftar, yang dilarang oleh Undang-Undang Bisnis Pinjaman Uang, atas pembiayaan Japan Finance Corporation.
Toyama dekat dengan seorang pria yang menjalankan perusahaan terkait lingkungan di Tokyo. Pria itu telah koneksi dengan puluhan vendor dan menjadi perantara pinjaman.
Pria itu meminta Toyama untuk menanyakan nama petugas pinjaman JFC.
"Toyama memberi tahu pria itu informasi orang dalam yang diperoleh dari penyelidikan. Diyakini bahwa pria itu terlibat dalam sekitar 100 pinjaman dengan cara ini, dan jumlah total pinjaman lebih dari 1 miliar yen."
Dikatakan bahwa pria itu menerima komisi dari kontraktor sesuai dengan jumlah pinjaman dan memberikan uang tunai kepada Toyama.
"Mayoritas anggota parlemen Komeito lugas dan tidak menarik. Namun, Toyama adalah kepribadian yang agak longgar, terlepas dari kenyataan bahwa dia bersekolah di SMA Soka. Saya tidak keberatan makan malam, saya berbicara tentang apa saja dan membuat lelucon."
"Ketika saya bertanya kepada Daisaku Ikeda, Ketua Kehormatan SMA Soka (98), dia mengungkapkan hal itu. Dia mengatakan Toyama adalah karakter yang unik sebagai perwakilan dari Partai Komeito," tulis Daily Shincho berdasarkan sumbernya.
Toyama disebut sebagai "pangeran" bersama dengan Yosuke Takagi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (61), yang merupakan ketua pemilihan Komeito. Ini adalah calon eksekutif masa depan.
Pada 13 November, Asahi Shimbun (versi elektronik) mewawancarai sekretaris publik dari Perwakilan Takagi yang menginformasikan kepada Badan Pajak Nasional tentang permintaan perusahaan tersebut lebih dari 10 kali atas pemeriksaan pajak sebuah perusahaan yang menjual suplemen di Tokyo.
Dua orang politisi telah ditangkap pihak kejaksaan dan dalam pengusutan serius saat ini.
Pengusaha yang jadi perantara juga dengan Toyama menurut pihak kejaksaan adalah Yutaka Kawashima, seorang mantan penasihat Techno System berusia 78 tahun didakwa dengan sebuah perusahaan yang ingin mendapatkan pinjaman dari Japan Finance Corporation karena bertindak sebagai perantara tanpa mendaftar sebagai pemberi pinjaman uang bisnis.