TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 12 orang tewas dan 13 terluka karena terinjak-injak di sebuah kuil India pada dini hari Sabtu (1/1/2022), ketika puluhan ribu peziarah berkumpul untuk berdoa.
Insiden itu terjadi sekitar pukul 03.00 (21:30 GMT) saat masih gelap, di rute menuju kuil Vaishno Devi, salah satu situs Hindu paling dihormati di India.
“Sedikitnya 12 orang kehilangan nyawa dan 13 lainnya luka-luka,” kata seorang pejabat pemerintah, seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (2/1/2022).
“Jumlah korban bisa lebih tinggi karena rute ke kuil di puncak bukit itu penuh sesak dengan umat yang mencoba melakukan kunjungan dan doa tahun baru secara adat," sambungnya.
Baca juga: India Blokir Dana Asing untuk Badan Amal Bunda Teresa
Baca juga: Kelompok Sayap Kanan Hindu India Hancurkan Patung Yesus dan Sinterklas saat Natal
Laporan berita lain mengatakan bahwa sebanyak 20 orang terluka.
Gambar yang ditayangkan oleh stasiun televisi juga menunjukkan beberapa ambulans bergegas ke lokasi kejadian.
Menurut laporan, penyerbuan itu dipicu oleh serbuan orang yang datang untuk memberi penghormatan di kuil untuk menandai awal Tahun Baru.
“Sesuatu terjadi di dekat salah satu gerbang dan saya tertindih orang lain. Saya tercekik dan jatuh tetapi entah bagaimana berhasil berdiri,” kata Mahesh.
“Saya melihat orang-orang bergerak di atas mayat-mayat itu. Itu adalah pemandangan yang mengerikan, tetapi saya berhasil membantu menyelamatkan beberapa orang yang terluka, ”katanya.
Sementara saksi lain menggambarkan situasi yang penuh sesak hingga orang-orang berjatuhan.
"Orang-orang berjatuhan... Sulit untuk mengetahui kaki atau lengan siapa yang terjerat dengan siapa," kata saksi Ravinder kepada AFP melalui telepon dari tempat kejadian.
“Saya membantu mengambil delapan mayat pada saat ambulans tiba setelah sekitar setengah jam. Saya merasa beruntung masih hidup tetapi saya masih gemetar mengingat apa yang saya lihat.”
Mata Vaishno Devi adalah salah satu kuil Hindu yang paling dihormati di India utara, dengan puluhan ribu pengunjung untuk berdoa setiap hari.
Kantor Letnan Gubernur Jammu dan Kashmir mengatakan bahwa "penyelidikan tingkat tinggi" telah diperintahkan untuk menyelidiki insiden tersebut.