TRIBUNNEWS.COM - Kandidat presiden di Korea Selatan, Lee Jae-myung, menggegerkan publik karena idenya soal perawatan rambut rontok harus didanai asuransi kesehatan publik.
Dilansir The Guardian, proposal Lee, kader dari Partai Demokrat ini banyak mendapat dukungan warga yang menderita kebotakan.
Namun di sisi lain, Lee juga mendapatkan hujatan dari lawan politiknya bahkan idenya disebut cuma untuk memenangkan suara.
Lee mengatakan, hampir 10 juta orang menderita kerontokan rambut.
Kebanyakan dari penderita, berusaha mengobatinya dengan obat-obatan dari luar negeri atau obat prostat sebagai alternatif yang murah.
Baca juga: Surati China, Korea Utara Sindir AS dan Izin Tak Hadiri Olimpiade Beijing 2022
Baca juga: Sekretaris Kabinet Jepang Kritik Keras Peluncuran Peluru Kendali Korea Utara
Hal ini disebabkan biaya pengobatan kerontokan rambut yang tinggi.
Pada Rabu (5/1/2022), politisi Demokrat ini mengatakan kepada pers bahwa perawatan kerontokan rambut harus ditanggung program asuransi kesehatan nasional.
"Tolong, beri tahu kami apa yang membuat Anda tidak nyaman atas perawatan rambut rontok dan apa yang harus tercermin dalam kebijakan," tulisnya di Facebook.
"Saya akan menyajikan kebijakan yang sempurna tentang perawatan rambut rontok."
Usulan unik dari Lee ini langsung dibanjiri dukungan di media sosial.
Bahkan partai yang menaungi Lee juga mengatur pertemuan dengan para pendukungnya yang mengalami masalah kerontokan, pada Rabu lalu.
Seorang ibu dua anak, Jeong Da-eun, dalam pertemuan itu mengaku tidak mampu lagi membayar biaya perawatan kerontokan senilai 4 juta won (Rp47,7 juta) selama enam bulan.
Akhirnya, dia beralih ke sampo dan makanan yang sehat untuk menanggulagi kerontokan rambutnya.
Namun, janji Lee ini disambut kritikan pedas dari oposisi.