News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Infeksi Covid-19 di Australia Capai 1 Juta Kasus, Omicron Meningkatkan Jumlah Rawat Inap

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelancong internasional yang mengenakan alat pelindung diri (APD) tiba di Bandara Tullamarine Melbourne pada 29 November 2021 ketika Australia mencatat kasus pertama varian Omicron dari Covid-19. (Photo by William WEST / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Pada Senin (9/1/2022) Australia mencatat kasus infeksi virus corona melampaui satu juta.

Lebih dari setengahnya tercatat dalam sepekan terakhir, ketika varian Omicron merebak di sebagian besar negara bagian dan meningkatkan jumlah rawat inap.

Australia dikenal dengan keberhasilannya dalam menahan beban kasus infeksi virus corona lewat penguncian ketat dan kontrol perbatasan sejak awal pandemi.

Kini negara itu menderita rekor kasus ketika pemerintah menerapkan 'hidup dengan virus' setelah angka vaksinasi meningkat.

Baca juga: Australia Bakal Tetap Melarang Djokovic Masuk Benua Hijau Sekalipun Jika Dia Menang Banding

Baca juga: Visa Djokovic Untuk Masuk Australia Dicabut, Ayah Djokovic Menggalang Perlawanan

Pelancong internasional yang mengenakan alat pelindung diri (APD) tiba di Bandara Tullamarine Melbourne pada 29 November 2021 saat Australia mencatat kasus pertama varian Omicron dari Covid-19 (AFP)

Melansir Reuters, sementara itu New South Wales dan Victoria pada Senin (9/1/2022) melaporkan sekitar 55.000 kasus baru.

Dengan jumlah tersebut total infeksi Covid di Australia menyentuh 1,03 juta sejak awal pandemi dua tahun lalu.

Sebanyak 2.387 kematian telah terdaftar sejauh ini, berkat 92% orang di atas 16 tahun telah menerima dosis ganda dan program booster, tingkat kematian selama gelombang Omicron lebih rendah daripada selama wabah virus sebelumnya.

Meningkatnya jumlah rawat inap memaksa pejabat untuk memberlakukan kembali beberapa pembatasan di negara bagian, sementara kekurangan staf karena aturan isolasi atau orang sakit telah memukul bisnis.

Pihak berwenang telah memotong waktu isolasi wajib untuk kontak dekat dan mempersempit definisi 'kontak dekat', tetapi masih meninjau aturan untuk pekerja cuti yang telah memperlebar kesenjangan rantai pasokan.

Baca juga: Novak Djokovic Tak Bisa Tampil di Australia Terbuka Gara-gara Masalah Vaksinasi, Visa-nya Dicabut

Baca juga: Australia Ketiban Untung Imbas Adanya Aturan Larangan Ekspor Batu Bara di Indonesia

Pelancong internasional yang mengenakan alat pelindung diri (APD) tiba di Bandara Tullamarine Melbourne pada 29 November 2021 ketika Australia mencatat kasus pertama varian Omicron dari Covid-19. (Photo by William WEST / AFP) (AFP/WILLIAM WEST)

Mulai Senin, vaksin COVID Pfizer (PFE.N) diberikan kepada 2,3 juta anak berusia lima hingga 11 tahun, di tengah laporan kekurangan stok suntikan, yang dikesampingkan oleh pihak berwenang.

"Ada cukup vaksin dan ada cukup titik distribusi, hanya sedikit kesabaran," Letnan Jenderal John Frewen, kepala satuan tugas vaksinasi, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corp, Senin.

Visa Novak Djokovic

Aturan ketat perbatasan Australia menjadi pusat perhatian manakala pihak berwenang membatalkan visa bintang tenis, Novak Djokovic.

Djokovic ditolak untuk memasuki negara Australia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini