TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pejabat AS mengatakan bahwa sejumlah pilot diperintahkan mendarat untuk waktu yang singkat, menyusul peringatan dari Komando Pertahanan Luar Angkasa Amerika Serikat
Perintah pendaratan yang tidak biasa diberikan kepada beberapa pilot untuk waktu yang singkat menyusul peringatan Komando Pertahanan Luar Angkasa Amerika Utara atas peluncuran rudal Korea Utara.
Pejabat itu mengatakan pendaratan itu tidak berlaku secara nasional dan mungkin dikeluarkan oleh fasilitas kontrol lalu lintas udara regional.
"Tidak ada peringatan yang dikeluarkan oleh NORAD HQ mengenai potensi ancaman terhadap AS,” ujar Kapten Pamela Kunze, kepala juru bicara NORAD.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA), yang bertanggung jawab atas sistem kontrol lalu lintas udara negara itu, mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya menghentikan keberangkatan di sejumlah bandara di sepanjang Pantai Barat pada Senin (11/1/2022) malam sebagai tindakan pencegahan.
Baca juga: Kim Jong Un Hadiri Uji Coba Rudal Hipersonik, Minta Peningkatan Kekuatan Militer Korea Utara
Baca juga: Rudal Balistik yang Ditembakkan Korut Disebut Mampu Melesat 10 Kali Kecepatan Suara
"Operasi penuh dilanjutkan kembali dalam waktu kurang dari 15 menit. FAA secara teratur mengambil tindakan pencegahan. Kami meninjau proses terkait pengandangan ini seperti yang kami lakukan setelah semua peristiwa semacam itu,” sebut pernyataan FAA seperti dilaporkan CNN.
Juru bicara NORAD mengatakan telah dilakukan serangkaian tindakan normal menyusul uji coba rudal Korea Utara.
Disebutkan, peluncuran rudal terdeteksi, dan dinilai tidak menjadi ancaman bagi wilayah Amerika Serikat.
Prosedur standar adalah FAA mempunyai hubungan yang konstan dengan pusat operasi NORAD, sehingga dapat diketahui tindakan cepat yang diambil.
Rekaman kontrol lalu lintas udara LiveATC dari Bandara Burbank di California menyebutkan pengawas yang memberitahu penerbangan maskapai Southwest bahwa "ada penghentian semua keberangkatan, semua bandara sekarang. Pesan berlangsung sampai pemberitahuan lebih lanjut."
Baca juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Pertama Tahun 2022, Ini Reaksi Jepang dan Korea Selatan
Baca juga: Militer Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal Balistik Kapal Selam Tipe Baru
Rekaman lain dari menara pengawas di Hillsboro, Oregon, memberitahu pilot Cessna untuk segera mendarat. “Kami baru saja mendapat pemberitahuan bahwa kami perlu melakukan pendaratan nasional,” sebut pengawas itu.
Seorang juru bicara Bandara Internasional San Diego mengatakan kepada CNN bahwa bandara diinstruksikan oleh Pengawas Lalu Lintas Udara bahwa ada pendaratan nasional tetapi tak lama setelah [5-7 menit] tim operasi kami diberitahu bahwa itu dicabut.
Bandara Pantai Barat lainnya yang dihubungi oleh CNN mengatakan mereka tidak mengetahui perintah tersebut.
Tidak jelas mengapa pendaratan dilakukan karena Pasukan AS di Korea mengatakan uji coba itu tidak menimbulkan ancaman bagi AS atau wilayah atau personel militer Korea Selatan. “Tetapi peluncuran rudal menekankan dampak destabilisasi dari program senjata illegal Korea Utara,” sebutnya.
Korea Utara melakukan apa yang dianggap sebagai uji coba rudal balistik Selasa (11/1/2022) sekitar pukul 07:27 waktu setempat. Rudal diluncurkan dari daratan menuju timur dan jatuh ke laut.
Baca juga: Jepang Waspada, Korea Utara Diduga Tembakkan Rudal Balistik di Laut Timur
Baca juga: Korea Utara Mengkonfirmasi Peluncuran Rudal Balistik Kapal Selam, AS Minta Pyongyang Menahan Diri
Komando Strategis AS dan NORAD menggunakan satelit dan radar untuk melacak setiap peluncuran rudal di seluruh dunia dan dapat dengan cepat menilai apakah peluncuran menimbulkan ancaman bagi Amerika Serikat. (Tribunnews.com/CNN/Hasanah Samhudi)