Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Peserta ujian masuk universitas Jepang kemarin (16/1/2022) semakin tegang setelah penusukan dilakukan remaja pria kelas 2 SMA usia 17 tahun Sabtu lalu (15/1/2022).
Di depan Universitas Tokyo di Bunkyo-ku, Tokyo, di mana ada insiden di mana 3 orang termasuk dua siswa calon mahasiswa yang mau ikut ujian masuk universitas ditikam pada hari pertama Tes Umum Masuk Universitas, dilakukan penjagaan sangat ketat oleh kepolisian Jepang.
“Saya sebenarnya takut datang ke lokasi ujian, jangan-jangan muncul lagi kasus penusukan dan pembakaran," papar Sasaki seorang calon mahasiswa yang mengikuti ujian masuk kemarin (16/1/2022) kepada Tribunnews.com Senin (17/1/2022).
Menurutnya, sudah stres belajar masih ditambah lagi ketakutan kalau ditusuk orang aneh lagi seperti kejadian Sabtu lalu, tambahnya.
Beberapa peserta tes menyerukan keringanan bagi korban yang tidak bisa mengikuti tes.
Apakah remaja 17 tahun itu tanpa henti mencoba untuk membakar? Kebakaran yang mencurigakan di lokasi di sekitar Stasiun Todaimae Sabtu pagi (15/1/2022) dilakukan remaja usia 17 tahun yang telah diamankan kepolisian Jepang.
Dari penyelidikan polisi dan pengakuan remaja 17 tahun itu, memang ingin bunuh diri kalau bisa membunuh orang lain dengan pisaunya.
Ditemukan pula spiritus yang mudah terbakar dan lighter untuk menyalakan api membakar sesuatu di sekitar universitas Tokyo pada tas remaja 17 tahun itu. Demikian pula gergaji di dalam tas ranselnya.
Di daerah sekitar kejadian, petugas polisi menghentikan orang yang lewat dan bertanya apakah mereka menyaksikan kejadian itu.
Seorang siswa kelas tiga SMA (18) di wilayah Bunkyo mengatakan, "Saya terkejut mengetahui tentang kejadian saat istirahat makan siang kemarin (15/1/2022), tetapi saya dapat mempertahankan semangat normal saya dan bekerja keras untuk menyelesaikan soal-soal ujian."
Seorang siswa laki-laki (18) di Bangsal Minato menyelesaikan ujian dengan baik di sore hari dan berkata, "Syukurlah saya dapat mengerahkan kekuatan saya tanpa terpengaruh oleh insiden tersebut."
Pemerintah Jepang akan mempertimbangkan ujian susulan 30 Januari bagi yang tidak bisa mengikuti ujian Sabtu (15/1/2022) lalu. Selain itu Beasiswa bagi pelajar ke Jepang juga tersedia, dapat ditanyakan ke: info@sekolah.biz.