Taliban tidak suka melihat gadis-gadis muda sama sekali, katanya.
“Hambatan besar bagi anak perempuan (di Afghanistan) adalah bahwa Taliban mengatakan mereka hanya boleh meninggalkan rumah dengan seorang mahram (wali laki-laki),” katanya.
Baca juga: Pengungsi Afghanistan Kembali Gelar Aksi Unjuk Rasa di Batam: Warga Mulai Resah
Baca juga: Krisis Ekonomi Afghanistan Kian Parah, Taliban Bayar Ribuan Pegawai dengan Gandum
Dia menjelaskan bahwa ini adalah tantangan yang harus dihadapi banyak anak perempuan ketika harus belajar dan bekerja, dan bahkan kebebasan dasar seperti bergerak.
Dalam arahan yang dikeluarkan bulan lalu, pihak berwenang Taliban mengatakan wanita yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh tidak boleh menggunakan transportasi darat kecuali mereka ditemani oleh kerabat dekat pria.
Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan juga meminta pemilik kendaraan untuk menolak tumpangan kepada wanita yang tidak mengenakan jilbab.
“Masalah kedua adalah jika perempuan tidak diizinkan bekerja, pendidikan tidak ada artinya,” kata Rae.
Sementara Taliban dengan jelas melarang perempuan memegang posisi kepemimpinan, mereka belum mengumumkan sektor lain di mana perempuan secara resmi dilarang.
(Tribunnews.com/Yurika)
Artikel terkait Afghanistan lainnya