Pusat Analisis Data Internet Terapan yang berbasis di San Diego dan perusahaan internet CloudFlare yang berbasis di San Francisco juga mencatat pemadaman nasional yang mempengaruhi Yaman dimulai sekitar waktu yang sama.
Baca juga: Houthi Kembali Serang Arab Saudi, Fasilitas Minyak dan Sistem Pertahanan Rudal Jadi Sasaran
Baca juga: Houthi Lancarkan Serangan ke Fasilitas Minyak Saudi Aramco dan Situs Militer yang Dikelola Negara
Dewan Pengungsi Norwegia mengecam serangan itu sebagai “serangan terang-terangan terhadap infrastruktur sipil yang juga akan berdampak pada pengiriman bantuan kami.”
Menurut badan amal Save the Children yang berbasis di Inggris, setidaknya tiga anak tewas dalam serangan udara di Hodeidah.
"Anak-anak dilaporkan sedang bermain di lapangan sepak bola terdekat ketika rudal menghantam kota pelabuhan Hodeidah," katanya dalam sebuah pernyataan.
Koalisi militer yang dipimpin Saudi mengatakan laporan itu akan diselidiki sepenuhnya.
“Kami menanggapi laporan ini dengan sangat serius dan akan diselidiki sepenuhnya karena semua laporan seperti ini, menggunakan proses independen yang disetujui secara internasional. Sementara ini sedang berlangsung, tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut,” kata juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Turki al-Malki.
Baca juga: Kirim Surat Resmi, Arab Saudi Mohon DK PBB Hentikan Serangan Kelompok Houthi
Al Jazeera melaporkan, koalisi mengatakan telah melakukan serangan udara di Hodeidah, pelabuhan penyelamat bagi negara yang hancur itu.
Tetapi mereka tidak mengatakan telah melakukan serangan apa pun di Saada.
Kantor berita negara Arab Saudi mengatakan koalisi melakukan "serangan udara presisi ... untuk menghancurkan kemampuan milisi Houthi di Hodeidah".
Serangan di Yaman juga dikutuk oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Dalam sebuah pernyataan, PBB mengatakan Guterres "mengingatkan semua pihak bahwa serangan yang ditujukan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil dilarang oleh hukum humaniter internasional". (Tribunnews.com/UPI/Aljazeera/Hasanah Samhudi)