News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Beda dari Inggris, Jerman Mengaku Saat Ini Tak akan Pasok Senjata ke Ukraina

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto selebaran ini dirilis pada 18 Januari 2022, oleh Kementerian Pertahanan Belarus, menunjukkan prajurit Rusia mempersiapkan kendaraan militer untuk diturunkan dari kereta pasukan untuk latihan bersama di Belarus. - Belarus mengatakan pada 18 Januari 2022, bahwa pasukan Rusia mulai tiba di negara itu untuk latihan militer yang diumumkan dengan latar belakang ketegangan antara Barat dan Rusia atas tetangga Ukraina. (Photo by Handout / MINISTRY OF DEFENCE REPUBLIC OF BELARUS / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Jerman mengaku tidak akan mengirimkan senjata ke Ukraina terkait konflik dengan Rusia, untuk saat ini.

Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, dalam sebuah wawancara pada Sabtu (22/1/2022).

Diketahui, sebelumnya Inggris telah memasok senjata anti-tank ke Kyiv.

Dilansir Reuters, sebuah kelompok bipartisan senator AS juga menjanjikan senjata ke Ukraina berupa rudal, senjata kecil, dan kapal.

Itu semua diberikan untuk membantu Kyiv mempertahankan diri dari ancaman invasi bersamaan dengan meningkatnya militer Rusia di perbatasan.

Baca juga: Ukraina Menklaim Rusia Merekrut Tentara Bayaran Untuk Berperang dan Mengirim Senjata ke Timur

Baca juga: Ancam Rusia dan China, Inggris Ingatkan Barat akan Melawan Kediktatoran hingga Sebut Indonesia

Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di parit di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di dekat Avdiivka, Donetsk, tenggara Ukraina, pada 8 Januari 2022.(Photo by Anatolii STEPANOV / AFP) (AFP/ANATOLII STEPANOV)

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, juga telah menyatakan Berlin tidak akan memasok senjata mematikan ke zona konflik.

"Saya dapat memahami keinginan untuk mendukung Ukraina, dan itulah yang sebenarnya sudah kami lakukan," kata Lambrecht kepada surat kabar Welt am Sonntag.

"Ukraina akan menerima rumah sakit lapangan lengkap bersama dengan pelatihan yang diperlukan pada bulan Februari, semua dibiayai bersama oleh Jerman sebesar 5,3 juta euro ($ 6,01 juta)," katanya.

Ia menyebut Jerman telah merawat pasukan Ukraina yang terluka parah di rumah sakit militernya selama bertahun-tahun.

Namun, kata Lambrecht, negaranya memang belum siap untuk memasok senjata ke Ukraina untuk saat ini.

"Kami harus melakukan segalanya untuk mengurangi eskalasi."

"Saat ini, pengiriman senjata tidak akan membantu dalam hal ini, ada kesepakatan tentang ini di pemerintah Jerman," kata Lambrecht.

Dalam sambutannya, Menhan Jerman ini mengamini pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, yang mengatakan Jerman tidak akan mengkritik negara lain yang memasok senjata ke Ukraina.

"Tetapi, saya tidak berpikir realistis bahwa pengiriman seperti itu dapat mempengaruhi keseimbangan militer," kata Baerbock kepada surat kabar nasional Sueddeutsche Zeitung.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini