News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Tiga Jenis Vaksin Ini Diklaim Mampu Meningkatkan Antibodi Penerima Dua Dosis Sinovac

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

COLOMBIA - Seorang petugas kesehatan menginokulasi seorang anak laki-laki dengan vaksin CoronaVac, yang dikembangkan oleh Sinovac China untuk melawan penyakit virus corona baru COVID-19, di pusat vaksinasi di Bogota, pada 4 Januari 2022, ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa penyebaran Omicron yang memusingkan meningkatkan risiko munculnya varian baru yang lebih berbahaya. (Leonardo MUNOZ / AFP)

Omicron Bukan Akhir Covid-19

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan bahwa bahaya menganggap varian Omicron sebagai akhir dari fase akut pandemi Covid-19.

Ia juga mendesak dunia tetap fokus mengalahkan virus ini.

"Berbahaya untuk berasumsi bahwa Omicron akan menjadi varian terakhir dan bahwa kita berada di akhir permainan," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pertemuan dewan eksekutif WHO, Senin (24/1/2022).

"Sebaliknya, secara global kondisinya ideal untuk lebih banyak varian yang muncul," ujarnya, dikutip dari Reuters

Meskipun Omicron membuat angka kasus melonjak menjadi hampir 350 juta, dampaknya yang kurang mematikan dan meningkatnya prevalensi vaksin membuat optimisme bahwa pandemi terburuk mungkin telah berlalu.

Tedros terus mendesak kedisiplinan dan persatuan semua negara untuk menanggulangi wabah Covid-19.

Baca juga: WHO: Asumsi Pandemi Covid-19 Telah Capai Permainan Akhir Itu Berbahaya

Baca juga: Angka Positif Covid-19 Hari Ini Bertambah Hingga 4.878, Kasus Aktif Capai 24.856

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan pada Senin (20/12/2021) agar dunia bersatu dan membuat keputusan sulit yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 dalam tahun depan. (AFP)

"Pandemi Covid-19 sekarang memasuki tahun ketiga dan kita berada pada titik kritis," katanya dalam konferensi pers sebelumnya.

"Kita harus bekerja sama untuk mengakhiri fase akut pandemi ini. Kita tidak bisa membiarkannya terus berlarut-larut, bergerak di antara kepanikan dan kelalaian."

Kasus Covid-19 dunia per-Selasa (25/1/2022) berjumlah lebih dari 356 juta.

Ada 5,6 juta kematian yang tercatat dengan 282,5 juta pasien sembuh.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini