TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Departemen Luar Negeri AS mempertimbangkan untuk mengizinkan diplomat Amerika dan keluarganya meninggalkan China.
Ini dilakukan karena Pemerintah AS tidak dapat mencegah otoritas China membuat mereka tunduk pada aturan pengendalian pandemic.
Dilansir dari Channel News Asia, dua sumber yang mengetahui hal ini menyebutkan bahwa Kedutaan Besar AS pada Senin (24/1/2022) telah mengajukan ke Washington permintaan persetujuan keluar.
Saat itu, China meningkatkan protokol Covid-19 menjelang pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing dalam waktu kurang dari dua minggu.
Sumber tersebut, yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah ini, menambahkan bahwa beberapa staf kedutaan kesal karena pemerintah AS tidak mau atau tidak dapat membebaskan pejabat Amerika dari tindakan karantina yang ketat.
Baca juga: China Tangguhkan Penerbangan Maskapai AS Karena Covid-19, Ini Balasan Amerika Serikat
Baca juga: Kasus Covid-19 Capai Level Tertinggi, China Batalkan Rencana Penjualan Tiket Olimpiade Musim Dingin
Aturan itu mencakup kemungkinan masuk paksa ke klinik demam Covid-19 dan pemisahan dari anak-anak.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan pada Selasa (25/1/2022) bahwa situasi di kedutaan dan konsulatnya di China tidak berubah.
"Setiap perubahan dalam status operasi seperti ini hanya akan didasarkan pada kesehatan, keselamatan, dan keamanan rekan-rekan kami dan anggota keluarga mereka," kata juru bicara departemen.
Sementara Kementerian Luar Negeri China tidak segera membalas permintaan komentar.
Satu orang mengatakan Kedutaan Besar AS melakukan survei internal yang menunjukkan bahwa sebanyak 25 persen staf dan anggota keluarga akan memilih untuk meninggalkan China sesegera mungkin.
Baca juga: Pemerintah Kota Beijing Lakukan Pencegahan Penularan Covid-19 Sebelum Dimulainya Olimpiade
Baca juga: Sebelum Olimpiade Musim Dingin, Beijing Laporkan Kasus Omicron Lokal Pertama
Ia mengatakan, karantina di rumah untuk diplomat harus menjadi persyaratan dasar, dan masuk ke klinik dan rumah sakit demam China harus bersifat sukarela.
Ia menambahkan bahwa pemerintah AS seharusnya memberlakukan tindakan pembalasan untuk persyaratan tersebut, tetapi mereka tidak melakukannya.
Sumber kedua mengatakan kepemimpinan kedutaan telah gagal mendapatkan jaminan yang sesuai dari China tentang perlakuan diplomat AS selama pandemi.
Pada bulan-bulan awal pandemi, pemerintah AS mengevakuasi sekitar 1.300 diplomat AS dan anggota keluarga dari China.