TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden menegaskan akan menunjuk seorang wanita kulit hitam untuk menakhodai Mahkamah Agung AS.
Ini akan menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya seorang wanita kulit hitam menjadi Hakim Agung AS.
Calon terpilih akan menggantikan Hakim Agung Stephen Breyer, yang akan pensiun pada Juni mendatang.
Biden, yang tampil bersama Breyer di Gedung Putih pada Kamis (27/1/2022) waktu setempat, menjanjikan bahwa pengganti Breyer nanti adalah orang yang berpengalaman dan berintegritas.
Biden akan mengumumkan pencalonan wanita tersebut pada akhir Februari mendatang.
Baca juga: Presiden Joe Biden Berjanji Calonkan Wanita Kulit Hitam Pertama Jadi Hakim Agung AS
Dilansir dari BBC, ada tiga calon potensial yang digadang-gadang.
Pesaing utama adalah Ketanji Brown Jackson (51).
Lahir di Washington DC dan dibesarkan di Miami, Jackson saat ini bekerja di Pengadilan Banding AS untuk wilayah DC. Tiga hakim saat ini sebelumnya bekerja di pengadilan ini.
"Presiden bukan raja," tulis Jackson dalam putusan 2019 yang memaksa mantan ajudan Presiden Trump untuk bersaksi dalam penyelidikan campur tangan Rusia.
"Mereka tidak memiliki subjek, terikat oleh kesetiaan atau darah, yang takdirnya berhak mereka kendalikan,” ujarnya saat itu.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Calonkan Wanita Muslim Pertama AS Jadi Hakim Pengadilan Federal
Jackson adalah ahli hukum yang memiliki dua gelar dari Universitas Harvard dan pernah menjadi editor di Harvard Law Review.
Selama berada di Harvard, dia memimpin protes terhadap seorang siswa yang menggantungkan bendera Konfederasi dari jendela asramanya.
Kedua orang tuanya lulusan perguruan tinggi kulit hitam yang memulai karirnya sebagai guru.
Jackson juga pernah menjadi panitera untuk tiga hakim federal di masa lalu, terutama Hakim Breyer dari 1999-2000.
Pada Januari 2021, dia berada di antara pilihan yudisial pertama Presiden Biden, untuk mengisi kursi pengadilan yang dikosongkan oleh Jaksa Agung saat ini Merrick Garland.
Baca juga: Pakistan Lantik Hakim Mahkamah Agung Wanita Pertama Ayesha Malik
Suami Jackson adalah seorang ahli bedah dan dia memiliki dua anak.
Pesaing Jackson adalah Leondra Kruger (45), yang sudah delapan tahun bekerja untuk Mahkamah Agung California.
Lahir dari ibu imigran Jamaika dan ayah Yahudi, penduduk asli Pasadena adalah lulusan Universitas Harvard dan Sekolah Hukum Yale.
Di perguruan tinggi itu dia menjadi wanita kulit hitam pertama yang menjabat sebagai editor Jurnal Hukum Yale.
Pada 2016, Kruger menjadi hakim Mahkamah Agung California pertama yang melahirkan saat bertugas di bangku cadangan.
Baca juga: Taliban Ancam Menembak Wanita LSM Afghanistan Jika Tidak Mengenakan Burqa
Kruger sebelumnya bekerja di Departemen Kehakiman Obama, dari 2007-2013.
Selama masa jabatannya, dia mengajukan 12 kasus ke Mahkamah Agung AS sebagai wakil Jaksa Agung, pejabat yang mewakili pemerintah di hadapan pengadilan tinggi.
Dia dilaporkan dua kali menolak tawaran untuk menjadi Jaksa Agung.
Ahli hukum itu juga pernah menjadi panitera untuk mendiang Hakim Agung John Paul Stevens.
Suaminya adalah seorang pengacara dan dia memiliki dua anak yang masih kecil.
Baca juga: Tidak Mau Divaksin, Pria di AS Dihapus dari Daftar Tunggu Transplantasi Jantung
Calon berpotensi lainnya adalah Julianna Michelle Childs (55). Wanit ini telah bertugas di bangku federal di Carolina Selatan sejak 2010.
Dia juga sebelumnya menjabat sebagai hakim pengadilan wilayah di negara bagian itu.
Tidak seperti Jackson dan Kruger, Childs tidak mengenyam pendidikan Ivy League, melainkan menimba ilmu di University of South Carolina Law School.
Dalam praktik pribadi, dia adalah mitra wanita kulit hitam pertama di sebuah firma hukum besar di negara bagian.
Baru-baru ini, Biden menominasikan Childs ke Pengadilan Banding Wilayah DC. (Tribunnews.com/BBC/Hasanah Samhudi)