News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sergio Mattarella Kembali Terpilih Jadi Presiden Italia

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Parlemen Italia pada Sabtu (29/1/2022) memilih Presiden Sergio Mattarella untuk menjalani masa jabatan kedua, mengakhiri kebuntuan enam hari yang mengancam kelangsungan hidup pemerintah negara itu. Kepresidenan Italia / Quirinale / Selebaran / Anadolu Agency

Napolitano dengan enggan setuju, tetapi mundur dua tahun kemudian setelah pemerintahan baru dilantik, membuka jalan bagi Mattarella.

Mattarella berpotensi mengundurkan diri begitu situasi politik memungkinkan, kata para komentator.

Upaya sia-sia untuk menggantikannya telah meninggalkan bekas luka yang dalam pada partai-partai dan para pemimpin mereka, dengan aliansi kanan-tengah khususnya berantakan setelah kehilangan kemiripan persatuan selama 24 jam terakhir.

Sementara Liga Salvini dan Forza Italia merangkul prospek mempertahankan status quo, sekutu mereka, Persaudaraan Italia, yang belum bergabung dengan mereka dalam koalisi yang berkuasa, mengecam manuver di belakang layar.

“Sekali lagi, Parlemen telah menunjukkan bahwa itu tidak cocok untuk orang Italia,” kata pemimpin Brothers of Italy Giorgia Meloni.

Baca juga: Joe Biden Peringatkan Presiden Ukraina Soal Invasi Rusia yang Mungkin Terjadi Februari

Baca juga: Eropa-AS: Rusia Hadapi Konsekuensi Berat Jika Invasi Ukraina

Meloni menuduh sekutunya “menukar” kursi kepresidenan untuk memastikan pemerintah tetap di tempatnya sampai legislatif berakhir pada 2023.

Presiden adalah tokoh kuat di Italia yang mengangkat perdana menteri dan sering dipanggil untuk menyelesaikan krisis politik di ekonomi terbesar ketiga zona euro, di mana pemerintah bertahan rata-rata sekitar satu tahun.

Tidak seperti di Amerika Serikat atau Prancis, di mana kepala negara dipilih melalui pemilihan umum.

Di Italia, 1.009 anggota parlemen dan perwakilan regional memilih melalui pemungutan suara rahasia yang terkadang sulit dikendalikan oleh para pemimpin partai.

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini