News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Universitas Dibuka Lagi, Mahasiswi Diizinkan ke Kampus Pertama Kali Sejak Taliban Kuasai Afghanistan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berbaris di sepanjang jalan sambil memegang spanduk selama demonstrasi untuk mengutuk protes baru-baru ini oleh aktivis hak-hak perempuan Afghanistan, di Kabul, Jum'at (21 Januari 2022). Aksi warga mendukung tindakan pemerintah Taliban yang telah mengamankan aktivis hak-hak perempuan serta adanya campur tangan Pakistan yang dianggap menghina nilai-nilai Afghanistan. (Mohd RASFAN / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Universitas negeri di Afghanistan dibuka kembali pada Rabu kemarin (2/2/2022).

Siswa perempuan diizinkan memasuki kampus untuk pertama kalinya sejak Taliban mengambil alih negara itu tahun lalu.

Dilansir Al Jazeera, pemerintah Taliban belum secara resmi merilis aturan untuk mahasiswa perempuan.

Namun, pejabat pendidikan mengatakan perempuan diizinkan menghadiri kelas dengan syarat mereka dipisahkan dari siswa laki-laki.

Baca juga: Afghanistan: Kisah wartawan perempuan Selandia Baru yang sedang hamil dibantu Taliban

Baca juga: PBB: Taliban Bunuh 100 Orang Eks Pejabat Pemerintah Afghanistan

Orang-orang berbaris di sepanjang jalan sambil memegang spanduk selama demonstrasi untuk mengutuk protes baru-baru ini oleh aktivis hak-hak perempuan Afghanistan, di Kabul, Jum'at (21 Januari 2022). Aksi warga mendukung tindakan pemerintah Taliban yang telah mengamankan aktivis hak-hak perempuan serta adanya campur tangan Pakistan yang dianggap menghina nilai-nilai Afghanistan. (Mohd RASFAN / AFP) (AFP/MOHD RASFAN)

Kepala Universitas Nangarhar Khalil Ahmad Bihsudwal mengatakan kepada Reuters, siswa pria dan wanita di institusi tersebut akan menghadiri kelas terpisah.

Seorang mahasiswi kedokteran di universitas tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan kelas telah dibagi berdasarkan jenis kelamin.

Tidak jelas apakah wanita dapat diajar oleh dosen pria atau berinteraksi dengan mahasiswa pria di luar kelas.

"Hanya shift belajar kami dipisahkan, kami diberitahu untuk tidak berjalan di sektiar universitas sampai waktu anak laki-laki selesai (belajar)," katanya.

Baca juga: Ditutup Sejak Taliban Berkuasa, Universitas Negeri di Afghanistan akan Kembali Dibuka

Baca juga: Laporan PBB: Taliban Bunuh Sejumlah Mantan Pejabat Afghanistan hingga Pasukan Keamanan

"Meskipun kondisi berubah, saya tetap ingin melanjutkan (studi)," imbuhnya.

Seorang pejabat Kementerian Pendidikan Tinggi Afghanistan Shaker Wahidi mengatakan kepada CNN, universitas negeri di Nangarhar, Paktia, Paktika, dan Kandahar akan dibuka kembali untuk semua siswa laki-laki dan perempuan mulai Rabu (2/2/2022).

Ia menambahkan bahwa universitas di daerah lain akan dibuka pada bulan Maret untuk pria dan wanita.

Di bawah pemerintahan mereka sebelumnya dari 1996 hingga 2001, Taliban melarang perempuan dan anak perempuan mengenyam pendidikan.

Baca juga: Bantuan Afganistan Diperluas, Taliban Diminta Izinkan Perempuan untuk Sekolah

Baca juga: Kedatangan Taliban untuk Pembicaraan di Norwegia Diprotes

Pejuang Taliban berfoto di sebuah taman setelah hujan salju lebat di Kabul. Rabu (5/1/2022). Salju musim dingin mulai mengguyur sebagian wilayah di Afghanistan. Turunnya salju di Kabul disambut antusias oleh pemuda dan anak-anak. Bahkan ada beberapa kecelakaan lalu lintas juga terjadi akibat hujan salju. (MOHD RASFAN/AFP) (AFP/MOHD RASFAN)

Beberapa universitas swasta telah dibuka kembali, tetapi dalam banyak kasus siswa perempuan tidak dapat kembali ke kelas, dan di berbagai provinsi anak perempuan masih belum diizinkan untuk kembali ke sekolah menengah.

Baca juga: Taliban Akhirnya Izinkan Perempuan Afghanistan Kembali ke Sekolah Mulai Maret 2022

Taliban bantah gadis Afghanistan dilarang sekolah

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini