"Sejarah menunjukkan bahwa mereka dapat mengambil tindakan apa pun dan melakukan provokasi apa pun dan kami siap untuk apa pun."
"Tetapi kami mengikuti rezim gencatan senjata kami untuk mencegah provokasi apa pun," kata Syrskyi.
Kendati demikian, Ukraina selalu waspada dengan melakukan operasi rahasia, pengintaian, dan merencanakan berbagai skenario.
Sejauh ini, Rusia telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.
Rusia, yang merebut Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendukung separatis di timur negara itu, menuntut jaminan keamanan termasuk janji NATO tidak akan pernah mengakui Kyiv.
Amerika Serikat mengatakan hanya ada sedikit kemungkinan untuk Ukraina bergabung ke dalam aliansi, namun pihaknya tidak akan melarang.
Baca juga: Joe Biden Kerahkan 3.000 Tentara Tambahan ke Eropa Timur untuk Melawan Rusia
Baca juga: Berita Foto : Bersiap Hadapi Rusia, Warga Sipil Ukraina Berlatih Militer
Sebelumnya, AS telah mengirimkan tentara tambahan ke Eropa Timur.
Pentagon pada Rabu (2/2/2022) mengatakan, sekitar 1.000 anggota militer AS yang berbasis di Vilseck, Jerman akan dikirim ke Rumania.
Lalu 1.700 personel, terutama dari 82nd Airborne Division akan dikerahkan dari Fort Bragg, Carolina Utara ke Polandia.
Sebanyak 300 anggota militer lainnya akan menuju Jerman dari Fort Bragg.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)