Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penari balet Jepang Tsukino Tanaka memenangkan tempat kedua pada hari Sabtu (5/2/2022) di Prix de Lausanne untuk kejuaraan tahun ini, kompetisi internasional bergengsi bagi penari balet muda di Montreux, Swiss.
"Sulit dipercaya. Ini seperti mimpi," kata Tanaka, 17 tahun dari Higashiosaka, Prefektur Osaka, sambil menyeka air matanya.
Tanaka mulai menari balet pada usia 4 tahun dan telah belajar di sebuah sekolah di Zurich sejak Agustus 2020.
Dia terpaksa berlatih di rumah karena pandemi COVID-19.
“Sulit karena saya tidak bisa bergerak seperti yang saya inginkan, tetapi saya melakukan segala macam hal seperti menggunakan lembaran kedap suara,” katanya tentang latihannya.
Penari Jepang Sachiya Takata, 18 tahun dari Yokohama, juga salah satu finalis, tetapi gagal memenangkan hadiah. Namun dia mengatakan bahwa “menjadi finalis memberi saya kepercayaan diri.”
Hiyou Shimizu, seorang remaja berusia 18 tahun dengan kewarganegaraan ganda di Jepang dan Australia, adalah finalis lain yang gagal mendapatkan penghargaan tertinggi.“Saya melakukan yang terbaik,” katanya, menambahkan “Saya puas dengan hasilnya.”
Budaya Jepang, dan pendidikan di Jepang menggunakan beasiswa dapat ditanyakan melalui email ke: info@sekolah.biz termasuk sekolah seni dan balet yang ada di Jepang.