TRIBUNNEWS.COM - Negara-negara di Eropa Timur sedang membuat persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan warga yang melarikan diri dari Ukraina jika krisis dengan Rusia meletus.
Beberapa kota di Polandia sudah mendaftar tempat pengungsian yang tersedia.
Sementara Rumania sedang membangun kamp-kamp pengungsi, sebagaimana diberitakan CNA.
Kenangan tentang Tirai Besi dan pengaruh Soviet masih sangat hidup di sisi timur Uni Eropa, di mana orang-orang waspada terhadap ketidakstabilan apa pun yang dapat menghantam ekonomi mereka dan melepaskan gelombang migrasi yang terakhir terlihat pada 1990-an selama pecahnya bekas Yugoslavia .
Rusia memiliki lebih dari 100.000 tentara yang berkumpul di dekat Ukraina.
Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa serangan dapat dimulai dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga: AS Pindahkan Kedutaan Besar Ukraina dari Kiev ke Lvov
Baca juga: Presiden Ukraina Menganggap Enteng Peringatan Invasi Rusia yang Menambah Jumlah Pasukan
Sementara Moskow menyangkal rencana semacam itu dan menuduh Barat "histeris".
Meskipun demikian, pemerintah dan kota-kota di dekat perbatasan Ukraina, dari utara ke selatan, telah bersiap-siap untuk menerima pengungsi, jika diperlukan.
Polandia, yang merupakan rumah bagi antara 1 juta dan 2 juta orang Ukraina, yang sebagian besar datang ke negara itu untuk bekerja, mengatakan pada hari Senin (14/2/2022) bahwa pihaknya sedang mempersiapkan skenario terburuk.
Menteri Luar Negeri Polandia, Marcin Przydacz mengatakan kepada penyiar Katolik Radio Plus bahwa dia bersiap untuk jumlah besar agar lebih siap.
Wali Kota Ciechanow, Krzysztof Kosinski, mengatakan siap menerima sekitar 80 pengungsi di sebuah hotel dalam waktu 48 jam, dengan biaya 140 zloty per malam termasuk makanan.
"Kami telah diyakinkan bahwa anggaran negara akan sepenuhnya menutupi biayanya," kata Krzysztof Kosinski kepada Reuters.
Pada hari Minggu, kota utara Elblag mengatakan memiliki 420 tempat yang tersedia.
Kota Torun di Polandia mengatakan memiliki 96 tempat untuk pengungsi.