Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, DONETSK - Para pemimpin Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk yang memproklamirkan 'kemerdekaan diri' mengumumkan dimulainya evakuasi massal wilayah mereka ke Rusia pada Jumat (18/2/2022) waktu setempat.
Langkah ini dilakukan di tengah kekhawatiran penembakan yang terjadi di Ukraina dan kemungkinan invasi dari Rusia.
'Republik' tersebut telah melaporkan lusinan pelanggaran gencatan senjata Minsk yang diklaim dilakukan oleh Ukraina dalam beberapa hari terakhir menggunakan artileri dan senjata anti-tank.
Dikutip dari laman Sputnik News, Sabtu (19/2/2022), sebuah ledakan kuat mengguncang pusat kota Donetsk pada Jumat malam.
Ledakan itu diduga terjadi di luar gedung perumahan pemerintah republik.
Seorang Juru bicara Milisi Rakyat mengatakan bahwa sebuah kendaraan diledakkan di tempat parkir dekat gedung itu sekitar pukul 7 malam waktu setempat, dengan gelombang ledakan demi ledakan yang cukup kuat terdengar di seluruh kota.
Kendaraan yang terlibat dalam aksi ini adalah jip UAZ.
Laporan media menunjukkan bahwa kendaraan itu mungkin milik Kepala Milisi Rakyat, Denis Sinenkov.
Komandan milisi tersebut diperkirakan tidak dirugikan dalam insiden itu, namun informasi ini belum dapat dikonfirmasi.
Baca juga: AS Tetap Mendukung Jika Ukraina Pilih Bergabung dengan NATO Meski Itu Bikin Rusia Marah
Sementara itu, layanan darurat telah dikerahkan ke daerah tersebut, dan dilaporkan sedang memeriksa kendaraan lain untuk memastikan kemungkinan adanya bom mobil.
Pihak berwenang setempat meminta masyarakat untuk 'tetap tenang, tetap waspada dan mengurangi aktivitas perjalanan di sekitar kota itu'.
Di lokasi kejadian, bangunan di sekitar titik ledakan tampaknya tidak mengalami kerusakan.
Namun untuk saat ini belum ada informasi yang diperoleh terkait kemungkinan adanya korban jiwa akibat aksi ini.