TRIBUNNEWS.COM -- Sebuah ironi di Ukraina, dimana Presiden Volodymyr Zelensky menolak saran Barat untuk merekrut remaja umur di atas 18 tahun menjadi tentara.
Namun pada sisi lain, Rusia malah merekrut remaja-remaja menjadi agen untuk menghancurkan militer Ukraina.
Rusia dituding melakukan perekrutan kepada remaja di Ukraina untuk melakukan aksi sabotase di negara itu.
Baca juga: Pasukan Kiev Tercerai Berai di Pokrovsk, Rusia Kepung Desa Pusat Logistik Donetsk
Hal ini terungkap setelah Petugas Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan Kepolisian Nasional menangkat dua kelompok agen yang dibayar Rusia.
Kelompok tersebut telah dilumpuhkan oleh SBU setelah terindikasi melakukan sejumlah sabotase di Kiev.
SBU seperti dikutip Ukrinform, menuding bahwa agen rahasia Rusia, FSB, telah merekrut mereka dan membayar untuk melakukan aksi sabotase.
Mereka melakukan serangan pembakaran di wilayah Kiev dan Volyn.
Target utama para penyerang adalah kendaraan Angkatan Pertahanan dan kabinet relai milik Ukrzaliznytsia (Kereta Api Ukraina), yang mengatur pergerakan kereta.
Di wilayah Kiev, seorang prajurit kontrak militer lokal berusia 22 tahun direkrut dari jarak jauh oleh agen Rusia.
Ia kemudian melibatkan dua kenalannya, remaja yang menganggur dalam sabotase.
Remaja tersebut diiming-imingi dengan janji-janji penghasilan cepat sebagai imbalan atas kerja sama dengan Rusia.
Baca juga: Lewati Pokrovsk, Pasukan Rusia Berjarak Tinggal 7,5 Kilometer Dari Dnipropetrovsk
Para pelaku membakar dua kabinet relai di jalur kereta api yang mengatur lalu lintas kereta melalui Kiev.
Mereka membeli cairan yang mudah terbakar dan obeng, yang mereka gunakan untuk membobol sistem relai sebelum menyiram komponen teknologinya dengan bensin.