Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pentagon menolak untuk menanggapi laporan evakuasi warga sipil dari wilayah Donbass yang memisahkan diri dari Ukraina ke Rusia, dengan latar belakang meningkatnya ketegangan.
"Terima kasih atas catatannya, anda harus menghubungi pemerintah Ukraina tentang ini," kata Pentagon, dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari laman Sputnik News, Sabtu (19/2/2022), Kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri, Denis Pushilin, sebelumnya mengumumkan evakuasi warga sipil ke Rusia pada Jumat (18/2/2022) kemarin.
Langkah ini dilakukan karena lonjakan penembakan yang terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Jerman Sebut Rusia Bahayakan Perdamaian Eropa dan Ciptakan Perang Dingin Baru
Pemimpin Republik Rakyat Lugansk (LPR) Leonid Pasechnik turut mendesak warga sipil untuk mengungsi ke Rusia.
Sementara itu Juru bicara Gedung Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa ia tidak mengetahui adanya evakuasi orang-orang dari Donbass ke Rusia.
Perlu diketahui, situasi genting di Donbass telah memburuk baru-baru ini.
Dengan memproklamirkan diri 'merdeka', DPR dan LPR serta pemerintah Ukraina saling menuduh melanggar gencatan senjata.